Saleh Partaonan Daulay Ketua Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR mengatakan, pihaknya menemukan adanya jamaah haji Indonesia yang melaksanakan lempar jumrah di luar jadwal pemerintah.
“Ada sebagian jamaah haji Indonesia yang melaksanakan lempar jumrah bukan atas instruksi resmi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) tetapi atas inisiatif sendiri,” katanya melalui pesan elektronik dari Arab Saudi yang diterima Antara di Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan jadwal resmi jamaah haji Indonesia untuk lempar jumrah adalah selepas subuh, sore, dan malam hari.
Saleh menyatakan sempat mewawancarai salah satu jamaah haji Indonesia yang ada di lokasi kejadian saat musibah berdesak-desakan terjadi. Ia menanyakan mengapa mereka pergi lempar jumrah di luar jadwal yang ditetapkan.
Menurut Saleh, jamaah tersebut mengatakan ada beberapa orang jamaah yang ingin segera melaksanakan lempar jumrah.
Pada pagi hari sebelum insiden terjadi, para jamaah diminta untuk sarapan di tenda-tenda di Mina.
“Karena sarapan sudah disediakan, mereka menunda keberangkatan. Setelah selesai makan, ada beberapa orang yang mengajak berangkat lempar jumrah. Menurut jamaah tersebut, rombongan mereka ada sekitar 20 orang,” tuturnya.
Jamaah tersebut menceritakan saat kejadian berdesak-desakan itu, istrinya sempat terjatuh. Beruntung dia segera mengangkat istrinya sekuat tenaga dan membawa ke pinggir.
“Saat itu semua orang panik. Diceritakan korban ada di mana-mana. Beruntung ada jamaah Maroko yang membantunya mengangkat istrinya masuk ke tenda mereka,” katanya.
Jamaah Indonesia itu kemudian berdiam di tenda jamaah asal Maroko sampai keadaan sedikit tenang sampai kemudian kembali ke pemondokan mereka.
Sedikitnya 700 anggota jamaah haji dari berbagai negara dilaporkan meninggal dunia dan ratusan orang lainnya terluka akibat berdesak-desakan saat prosesi lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/9/2015) pagi waktu setempat.
Insiden berdesak-desakan saat lempar jamrah bukanlah yang pertama kali terjadi dalam sejarah ibadah haji.
Pada 1990, insiden berdesak-desakan antarjamaah haji di sebuah terowongan di Mina menewaskan 1.426 orang, termasuk di antaranya jamaah haji Indonesia. (ant/dwi)