Pramono Anung Sekretaris Kabinet mengatakan, hasil pertemuan yang dilakukan oleh Joko Widodo Presiden dengan Salman bin Abdulaziz Al Saud Raja Arab Saudi adalah penambahan kuota haji kepada Indonesia, sampai mendapat tambahan 10 ribu porsi.
“Alhamdulilah untuk tahun depan mendapatkan tambahan sebanyak 10 ribu,” kata Pramono sebagaimana dikutip dari setkab.go.id yang dipantau Antara dari Jakarta, Minggu (13/8/2015).
Menurut Seskab, kuota haji penting bagi Indonesia karena dengan jumlah penduduk Muslim yang besar dengan kuota haji yang sekarang ini masyarakat harus mengantri rata-rata 10 tahun untuk berhaji.
“Maka dengan demikian harapan Presiden selain tambahan 10 ribu dan kita lagi fight lagi minta tambahan. Mudah-mudahan tahun depan dapat kembali lagi seperti awal sekitar 200 ribu untuk kuota kita. Saat ini kuota haji Indonesia adalah 168 ribu orang,” kata dia.
Pramono Anung juga menyampaikan, presiden secara sungguh-sungguh memberikan perhatian pada perbaikan pelayanan haji, seiring dengan pelabaran Masjidil Haram yang memang diharapkan bisa menambah kuota jamaah.
Lebih utama, kata dia, adalah agar pelayanan haji itu dapat ditingkatkan. Walaupun sekarang ini sudah mengalami kemajuan tetapi bahwa ini masih banyak kekurangan untuk melakukan perbaikan.
Lobi Indonesia ke Arab Saudi itu sendiri merupakan bagian dari kunjungan kerja presiden ke Timur Tengah.
Beberapa kegiatan presiden diisi pertemuan marathon mulai dari Presiden Islamic Development Bank (IDB), Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua pemerintahan, serta pertemuan Jokowi Presiden dengan sejumlah menteri negara tersebut.(ant/iss/rst)