Berdasarkan hasil identifikasi terbaru, total jemaah Indonesia yang meninggal dunia akibat insiden di Mina 14 orang, atau bertambah 3 orang lagi dari yang telah dimumkan sebelumnya.
Berikut nama-nama korban tewas yang telah diidentifikasi di pemulasaran mayat di Moeasim, Arab Saudi, pada Sabtu dinihari mengutip keterangan Arsyad Hidayat, Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, di Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (26/9/2015):
1. Abdul Halim bin Ali Satina, kloter SUB 48 nomor paspor A4514455;
2. Eti Kusmiati Idit Supriadi, kloter JKS 61 nomor paspor B0932959;
3. Nani Unah Ratnani, kloter JKS 61 nomor paspor B0745299;
4. Mohammad Yuhan Suprianto, kloter JKS 61 nomor paspor A5737138;
5. Koko Koswara Oyong Suwaryo, kloter JKS 61 nomor paspor B0732931;
6. Adryansyah Idris Usman, kloter BTH 14 nomor paspor A3826040;
7. Dede Kurniasih Sulaeman, kloter JKS 61 nomor paspor B0745305;
8. Dadang Barmara Memed, kloter JKS 61 nomor paspor B0214365;
9. Yahman Mistan Meslan, kloter UPG 10 nomor paspor B0693120;
10. Ratna Abdul Gani Muhammad, kloter BDJ 1 nomor paspor A0912791;
11. Susimah Slamet Abdullah, kloter SOC 62 nomor paspor B0874968.
Sedangkan, tiga lainnya yang telah diumumkan meninggal adalah:
1. Hamid Atwi Tarji Rofia dari Kloter SUB 48 nomor passpor B1467965,
2. Busyaiyah Syahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 nomor passpor A27084,
3. Abdul Karim Sumarmi Idris dari Kloter SUB 46 nomor passpor B1023417.
Ditambahkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Djamil, pada proses identifikasi di pemulasaran mayat tersebut, pihaknya melihat ada sekitar 500 jenazah yang harus diidentifikasi satu per satu, untuk memastikan ada jemaah Indonesia atau tidak.
Hal itu, kata dia, karena sebagian besar jemaah Indonesia tidak menggunakan gelang yang menjadi identitas mereka, maupun identitas lain seperti tas.
“Jadi pertama datang kami lihat yang wajahnya terlihat seperti orang Indonesia. Kemudian apakah ada tanda lain seperti slayer atau ihram yang bertuliskan Indonesia,” ujar dia, seperti dilansir Antara. Bila tidak ada, baru di cek silang dengan ketua kloter masing-masing.(ant/iss)