Dalam satu hari kemarin (9/9/2015) enam jamaah calon haji Indonesia meninggal di Tanah Suci karena sudah tua dan sakit, maupun kelelahan setelah menjalani ibadah di Madinah maupun di Mekkah.
“Mereka yang wafat adalah sebagian besar jamaah yang usianya di atas 60 tahun dan termasuk berisiko tinggi, karena sakit,” kata dr Ramon Andrias Penghubung Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) 1436H/2015M di Makkah seperti dilansir Antara.
Ia mengatakan cuaca ekstrim di Arab Saudi yang suhu udara bisa menembus angka di atas 40 derajat celcius, membuat sebagian jamaah yang sudah sepuh dan memiliki penyakit bawaan dari Tanah Air semakin tidak nyaman. Ditambah lagi, aktivitas ibadah sunnah yang seringkali dipaksakan sehingga membuat jamaah lelah.
“Orang sehat dan muda saja dengan suhu udara yang panas, tidak nyaman. Apalagi mereka yang sudah tua dan sakit, pasti merasa lebih tidak nyaman,” kata Ramon.
Data yang diperoleh tim Media Center Haji (MCH), sebanyak enam orang meninggal, lima diantaranya merupakan jamaah dengan usia di atas 60 tahun. Hanya satu yaitu Yasin Muda bin Sulaiman yang berusia 57 tahun dari kloter 007 embarkasi Balikpapan (BPN) yang meninggal diusia di bawah 60 tahun, karena penyakit jantung, pada pukul 14.10 Waktu Arab Saudi (WAS) di Masjidil Haram, Mekkah.
Sedangkan lima jamaah yang wafat berusia di atas 60 tahun adalah Saeri bin Dulah Muin (65 tahun) dari kloter 001 embarkasi Solo (SOC) meninggal di pemondokan, Mekkah, pada pukul 05.00 WAS akibat penyakit pernafasan akut. Kemudian Usman Dani bin Dawi Jumli (61 tahun) dari kloter 003 embarkasi Palembang (PLM) meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAR) pukul 02.10 karena penyakit jantung.
Selain itu, Dahuri bin Wirya Dikrama (72 tahun) dari kloter 008 embarkasi Solo (SOC) meninggal di pemondokan di Mekkah pada pukul 10.00 WAS karena penyakit yang terkait sirkulasi darah, kemudian Abdul Kholik bin Sutiarjo (78 tahun) dari kloter 034 embarkasi Solo (SOC) meninggal di RSAR Madinah pukul 20.00 WAS, karena penyakit pernafasan akut, dan Ara Sastra Sumirta bin Rasta (71 tahun) dari kloter 021 embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) meninggal di perjalanan ke Mekkah pada pukul 11.38 WAS karena penyakit jantung.
“Penyakit yang terkait sirkulasi antara lain diabetes. Kami memang mengkategorikan penyebab kematian secara makro. Detailnya ada dalam COD (sertifikat kematian),” kata Ramon.
Dengan demikian, memasuki pekan ketiga sejak kedatangan jamaah calon haji Indonesia pada 22 Agustus sampai kemarin (8/9) sebanyak 49 orang meninggal di Tanah Suci, terdiri dari 28 jamaah meninggal di Madinah dan 21 jamaah meninggal di Mekkah. (ant/dwi)