Sabtu, 23 November 2024

209 Bus Disiapkan Antar Jamaah ke Masjidil Haram

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Sebanyak 209 bus disiapkan Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPHI) untuk mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram agar mereka bisa beribadah dengan tenang, aman, dan nyaman.

M, Subhan Cholid Kepala Bidang Transportasi untuk Daerah Kerja (Daker) Makkah PPIH 1436H/2015 usai melakukan simulasi operasional bus yang akan mengantar jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dan sebaliknya, Minggu (23/8/2015) mengatakan bus tersebut akan beroperasi 24 jam mulai 30 Agustus, bertepatan dengan jamaah pertama datang ke Makkah dari Madinah, yaitu kloter pertama dari Ujung Pandang.

“Jamaah yang akan mendapat layanan Bus Shalawat akan mendapat kartu sesuai dengan rute bus mereka,” kata Subhan seperti dilansir Antara.

Bus Shalawat merupakan nama yang diberikan oleh Kementerian Agama untuk bus berwarna merah yang akan mengantarkan jamaah yang pemondokannya jauh atau jaraknya lebih dari 2.000 meter dari Masjidil Haram.

PPIH menyiapkan 11 rute dari enam lokasi pemusatan pemondokan jamaah haji Indonesia yang menyebar di wilayah Jarwal, Raudhah, Syisyah, Aziziyah, Masbah Jin, dan Misfakah.

Rute bus tersebut adalah rute 1 (Aziziah Janubiah – Mahbas Jin – Bab Ali), rute 2 (Aziziah Syimaliyah 1 – Mahbas Jin – Bab Ali), rute 3 (Aziziah Syimaliyah 2- Mahbas Jin – Bab Ali), rute 4 (Mahbas Jin – Bab Ali), dan rute 5 (Syisyah Raudhah 1 – Syib Amir).

Selain itu, ada rute 6 (Syisyah Raudhah 2 – Syib Amir), rute 7 (Syisyah 1 – Syib Amir), rute 8 (Syisyah 2 – Syib Amir), rute 9 (Raudhah – Syib Amir), rute 10 (Biban – Syib Amir) dan rute 11 (Misfalah/Nakkassah – Rea Bakhas/Jiad.

“Jamaah tidak perlu khawatir tidak terlayani, busnya banyak,” ujar Subhan yang mengingatkan jamaah agar tidak berdesak-desakan ketika memasuki bus, terutama pada jam menjelang waktu shalat.

Ia mengimbau agar jamaah mulai mengantri di halte-halte bus, satu atau dua jam sebelum waktu sholat untuk menghindari penumpukan penumpang. “Lebih baik datang lebih awal, dan memanfaatkan waktu untuk perbanyak ibadah sebelum waktu shalat,” katanya.

Subhan mencontohkan bila shalat dzuhur dimulai pukul 12 waktu setempat, maka jamaah diimbau agar mulai mengantri bus dari pukul 10 atau 11.

Sejauh ini dia belum bisa memastikan setiap berapa menit Bus Shalawat akan datang pada setiap halter terdekat dari pemondokan jamaah, karena kepadatan lalu lintas di kota Makkah pada musim haji sulit diprediksi.

Bahkan mulai tanggal 20 September menjelang wukuf di Arafah yang diperkirakan jatuh pada tanggal 23 September, pihaknya mencabut stiker pada setiap bus, karena jamaah dari negara lain juga bisa menggunakan bus tersebut. Demikian pula jamaah Indonesia bisa menggunakan bus untuk jamaah dari negara lain.

Bus Shalawat akan Bus Shalawat akan melayani 119.151 jamaah dari total jamaah haji reguler sebanyak 155.200 orang yang kelak berada di Makkah. Sedangkan sisanya, merupakan jamaah haji yang tinggal di pemondokan dekat dari Masjidil Haram, sehingga tidak membutuhkan bus untuk mencapai Baitullah. (ant/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs