Menjelang Maghrib pada Sabtu (13/9/2014) cuaca kota Mekkah mendadak mendung gelap dan diterpa badai debu. Hal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak dua pekan berada di Mekkah.
Ainul Yakin, Petugas (Badan pengobatan Haji Indonesia) BPHI di Mekkah mengabarkan badai debu terjadi karena angin yang cukup kencang hingga membawa debu gunung masuk ke kota Mekkah yang terjadi sekitar pukul 05.00 waktu Arab Saudi.
“Itu menjelang maghrib, awalnya memerah kemudian mendung dan agak gelap hingga diterpa debu. Cukup membuta mata perih bagi jamaah yang beraktivitas diluar dan mengotori pakaian,” katanya pada Radio Suara Surabaya.
Fenomena ini, katanya, akan menyebabkan cuaca Mekkah beberapa hari kedepan semakin panas, karena saat ini musim panas. “Ini fenomena alam, biasanya jika badai debu terjadi di musim panas, maka cuaca akan semakin panas kedepannya. Namun, jika terjadi di musim dingin, maka cuaca akan semakin dingin kedepannya,” terang Ainul.
Meski demikian, kondisi jamaah Indonesia yang berada di Mekkah masih kondusif dan sehat. Jamaah dianjurkan untuk menggunakan masker dan melakukan tips sehat yang digalakkan petugas Yakni dengan meminum air zam-zam sebanyak-banyaknya dan makan kurma untuk penambah stamina.
Sementara itu, informasi dari BPHI, hingga Minggu pagi (14/9/2014), jumlah jamaah yang dirawat sebanyak total sebanyak 31 orang. 27 Jamaah dirawat di BPHI dan empat lainnya dirawat di Rumah Sakit An-nur dan King Addul Aziz Madinah. Sedangkanjamaah yang jalani operasi dua hari lalu, saat ini kondisinya telah membaik dan sadarkan diri. (ain/rst)
Foto : Ilustrasi