Sebanyak 87 calon haji asal Kabupaten Malang, Jawa Timur, tahun ini gagal berangkat ke Tanah Suci karena berbagai alasan, seperti belum melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), meninggal dunia dan menunda keberangkatan.
Abdurrahman Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang, Rabu (3/9/2014) mengatakan selain 87 orang gagal berangkat, ada sekitar 200 calon haji asal daerah itu mutasi ke luar Kabupaten Malang sedangkan yang mutasi masuk hanya sekitar 100 orang.
“Karena adanya calon haji yang mutasi keluar dan masuk ke Kabupaten Malang serta gagal berangkat, jumlah calon haji yang bakal berangkat pada 18 September nanti menyusut, dari jumlah semula sebanyak 1.454 orang menjadi 1.212 orang,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Jamaah calon haji Kabupaten Malang harus masuk asrama haji di Sukolilo pada tanggal 17 September dan berangkat ke Tanah Suci pada 18 September 2014. Ke-1.212 calon haji tersebut masuk kelompok terbang (Kloter) 38, 39 dan 40.
Pemberangkatan calon haji dari Kabupaten Malang akan mengambil dua titik, yakni di Stadion Kanjuruhan Kepanjen yang akan dilepas Bupati Malang Rendra Kresna dan di Kecamatan Lawang sebagai titik tunggu dari Stadion Kanjuruhan.
Jika calon haji yang diberangkatkan dari Stadion Kanjuruhan melintas di Lawang, calon haji yang menunggu akan langsung menyambung.
Sementara itu jamaah haji dari Kota Malang akan diberangkatkan dari Lapangan Rampal pada 18 September. Calon haji sebanyak 996 orang yang terbagi menjadi tiga kloter, yakni kloter 42, 42 dan 43, namun khusus kloter 43 yang dihuni 96 orang calon haji bergabung dengan kloter dari Kota Batu dan Pasuruan.
Menurut Amsiyono Kasi penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Malang, para calon haji dari daerah itu berangkat lebih pagi, sekitar pukul 05.00 WIB karena pada pukul 07.00 WIB harus sudah masuk asrama haji di Sukolilo.
Menyinggung vaksinasi terhadap calon haji, Amsiyono mengemukakan sudah menjalani pemeriksaan kesehatan maupun mendapatkan suntikan vaksin meningitis.
Selain itu, juga sudah mendapat pembekalan terkait pencegahan penyakit selama di Tanah Suci, khususnya virus corona dan ebola, serta diberi masker.
“Kami juga sudah mengimbau agar seluruh calon haji untuk menjaga kesehatan dengan menjalankan pola hidup sehat, istirahat cukup dan mengkonsumsi makanan berimbang dan mengkonsumsi air putih sebanyak-banyaknya serta sayur,” ujarnya. (ant/dwi/ipg)