Sebanyak 39 ribu atau sekitar 46 persen dari total calon jamaah haji yang sudah tiba di tanah suci Mekkah masuk dalam jamaah berisiko tinggi.
Ainul Yakin BPHI Kemenkes RI di Kholidiyah Wahid Makkah pada Radio Suara Surabaya mengatakan, jamaah berisiko tinggi ini merupakan jamaah yang perlu diwaspadai kondisi kesehatannya.
“Kita lakukan pelayanan kesehatan secara maksimal baik di sektor, kloter, pemondokan maupun BPHI,” kata dia.
Ainul menjelaskan, sampai saat ini ada 4.280 jamaah yang berobat jalan sehingga jika ditotal sudah ada 14.440 jamaah yang sudah menjalani rawat jalan di Mekkah.
“Sedangkan jamaah yang jelani rawat inap kemarin ada 24 jamaah sehingga kalau ditotal sudah ada 180 jamaah yang rawat inap. Sekarang sisanya ada 73 jamaah yang rawat inap sedangkan yang lainnya sudah dipulangkan,” ujar dia.
Kata Ainul, kota Mekkah semakib padat dengan makin banyaknya kloter jamaah yang mulai berdatangan.
Untuk jamaah yang berisiko tinggi, kata dia, jamaah diimbau untuk mengurangi dan tidak memaksakan aktivitas di Masjidil Haram demi kelancaran ibadah haji.
“Jamaah haji berisiko tinggi jangan paksakan diri untuk melakukan persiapan wukuf karena perjalanannya masih jauh dan kondisi panas serta berdesakan,” tambah dia. (dwi)