Jumat, 22 November 2024

Stephen Hawking Akan ‘Hadir’ Kembali Dalam Film Terbaru

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Stephen Hawking saat menghadiri acara peluncuran penghargaan baru untuk ilmu komunikasi, yang disebut sebagai 'Stephen Hawking Medal for Science Communication' di London, Inggris, dalam arsip foto tanggal 16 Desember 2015. Foto : Antara

Smithsonian Channel, Amerika Serikat, akan menayangkan film dokumenter terakhir tentang sosok Stephen Hawking pada 1 Apri 2018 nanti. Film dokumenter tersebut hadir dalam tayangan perdana Leaving Earth: Or How to Colonize a Planet di Amerika Utara.

“Saya yakin manusia harus meninggalkan Bumi dan membangun tempat tinggal baru di planet lain. Kita harus melakukannya sekarang sebelum kemanusiaan diambil alih oleh bencana yang tidak bisa kita antisipasi dan kendalikan,” sebuah peringatan dari Stephen Hawking mengawali adegan film yang akan luncur bulan depan ini.

Seperti yang dilansir dari Antara, film tersebut akan mengeksplorasi tentang apa yang harus dilakukan manusia untuk mencapai tugas yang dirancang Hawking. Mulai dari menemukan planet yang bisa ditempati kehidupan sampai membuat sistem peluncuran yang bisa membawa manusia ke planet lain, hanya dengan waktu puluhan tahun.

Namun mencapai planet baru hanyalah sepotong dari tantangan yang dihadapi manusia dalam mengeksplorasi ruang angkasa. Awak perintis akan melewati perjalanan antariksa bertahun-tahun yang akan menuntut ketahanan mental dan fisik manusia.

Setelah petualangan yang melelahkan, para awak perintis itu akan memulai tugas sejati mereka, yakni membangun masyarakat di sebuah dunia baru yang tidak gampang.

“Dibutuhkan lebih dari sekadar penjelajah untuk mengkolonisasi sebuah planet,” kata Hawking yang dikutip dari Reuters.

Film berlanjut dengan untuk menciptakan koloni yang bisa mempertahankan dirinya sendiri, para astronot perlu membangun habitat, mengembangbiakkan pertanian dan tambang serta memproses sumber daya. Mungkin robotlah yang mempersiapkan lokasi demi menyambut datangnya para penjelajah awal ruang angkasa.

Membangun koloni di ruang angkasa membutuhkan kecerdasan yang luar biasa, tetapi film dokumenter itu menunjukkan bahwa kecerdasan adalah sumber daya dimiliki manusia secara berlimpah ruah.

Sepanjang film tentang Hawking yang ikonik itu, suara digital mengilhami harapan dan keyakinan kepada semua yang mendengarkannya ketika dia mendesak warga dunia untuk menyalakan lagi inovasi dan ambisi berlomba di ruang angkasa.

Stephen Hawking sendiri merupakan pakar astrofisika jenius, komunikator sains yang inspiratif dan seorang teladan yang baik untuk kaum difabel maupun tidak, yang selalu mendapat tempat dalam hati masyarakat dunia. (ant/tna/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs