Siapa sangka, meski masih berusia 17 tahun, remaja bernama Dadung Wahyu Sejati sudah berkecimpung di bidang advokasi para penyandang disabilitas dan menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan inklusif di Indonesia. Remaja kelahiran Trenggalek, 17 Januari 2004, sudah berkeliling ke banyak daerah di Indonesia untuk melakukan advokasi di beberapa lembaga disabilitas.
Dari kegiatannya tersebut, ia mengaku turut merasakan apa yang dirasakan oleh teman-teman difabel. Apalagi sebagian besar, kaum disabilitas belum mendapatkan hak yang seharusnya mereka dapatkan. Ada hal yang diperjuangkan oleh Dadung, yakni hak barang, hak moral dan hak hidup.
“Secara umum hak barang ya sarana prasarana untuk belajar, bekerja, dan lainnya. Kalau hak moral tentang mereka yang seharusnya bebas dari diskriminasi, Lalu hak hidup, hak atas penghormatan integritas, hak bebas dari eksploitasi, penelantaran pengurungan, dan pengucilan,” kata Dadung saat dihubungi suarasurabaya.net.
Namun di sisi lain, ia juga bersyukur, memiliki kesempatan untuk berbaur dengan teman-teman berkebutuhan khusus. Dengan memperjuangkan hak-hak yang semestinya mereka dapatkan, menurut Dadung, terjun di kegiatan advokasi adalah nikmat yang harus dia syukuri.
“Selain kunjungan ke yayasan disabilitas dan Sekolah Luar Biasa, kita audiensi dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti Dispendik, Dispora, untuk menyampaikan keluh kesah yang teman-teman disabilitas sampaikan. ‘Oh mereka memerlukan ini, ini, ini’,” kata Pelajar dari SMA Homeschooling Kak Seto, Tangerang itu.
Tidak hanya mengadvokasi, tetapi juga memberikan literasi di berbagai daerah. Seperti mengadakan pembagianikan buku kepada para pelajar baik dengan maupun tanpa kebutuhan khusus. Sedangkan untuk anak-anak di pelosok daerah, ia juga ikut dalam menggalakkan sadar literasi.
Semua kegiatan itu tak lepas dari perannya sebagai pemenang Duta Pendidikan Remaja dalam ajang Pemilihan Putera Puteri Pendidikan Indonesia pada tahun 2020. Ajang ini diselenggarakan oleh Ikatan Pemuda Prestasi Indonesia (IPPI), sebuah lembaga independen yang bergerak di bidang pendidikan.
Berbeda dengan finalis lainnya, Dadung saat itu menganggkat tema “Freedom of Learning for People with Disability” atau Merdeka Belajar bagi Anak-anak Berkebutuhan Khusus. Ternyata, fokus yang ia angkat menarik perhatian para juri. Setelah keluar sebagai pemanang, ia lalu mengaplikasikan tema yang ia usung dalam berbagai kegiatan.
“Setelah penobatan dan pelantikan, lalu ada meeting bersama. Disana kita menyampaikan advokasi kita dengan duta advokasi yang lain. Ada dua, advokasi probadi dan advokasi bersama,” ujarnya.
Dengan beragam kegiatan advokasinya itu, ia lalu mendapat pelajaran berharga. Bahwa keterbatasan fisik tetap bisa membuat orang sukses, karena siapapun bisa menjadi apapun yang mereka inginkan selama mereka mau berusaha. Kalimat itu lah yang yang menjadi motivasi bagi Dadung setelah bertemu banyak kawan disabilitas.
Oleh karena itu, Dadung ingin terus berkarya. Ke depan, ia sudah menuliskan beberapa rencana, salah satunya mempersiapkan diri untuk mewakili Indonesia di International Pageant 2022.
Kedua, ingin meraih impiannya sebagai dokter. “Saat ini saya naik kelas 12 SMA artinya 1 tahun lagi akan memasuki perguruan tinggi. Saya memiliki banyak mimpi, salah satunya menjadi dokter. Jadi saya akan berjuang keras untuk meraih mimpi-mimpi saya,” ujarnya.
Dadung Wahyu Sejati merupakan satu di antara peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa (IBMLB).
Perlu diketahui, sebelumnya terdapat 130 peserta Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa yang mendaftar. Setelah melalui tahap kurasi, 99 peserta lolos ke tahap selanjutnya.
Program kolaborasi Suara Surabaya dengan Ubaya ini bisa menginspirasi Kawan Muda di tengah pandemi dengan tujuan membangkitkan semangat kepedulian khususnya kepada Indonesia.
Diharapkan ke depan Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa bisa menjadi wadah bagi anak muda yang memiliki prestasi, karya yang memberikan pengaruh positif baik pada keluarga, lingkungan, serta masyarakat guna mengembangkan soft skill.
Peserta yang lolos tahap selanjutnya kemudian mengikuti virtual gathering, personal development workshop, tes bakat minat dan konsultasi, serta diakhiri dengan leadership camp sekaligus awarding. Peserta juga memiliki peluang mendapatkan beasiswa hingga 100 persen kuliah di Ubaya baik jenjang S1 maupun S2.
Program Indonesia Bangkit Muda Luar Biasa ini persembahan Suara Surabaya Media dan Universitas Surabaya (Ubaya) The First University In Heart And Mind, didukung Dealer Vespasatya PT Satya Mandiri Motors, dan JETE – Best For Your Gadget.(tin/den/ipg)