
Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak memiliki rencana untuk menangguhkan kebijakan tarif impor terhadap produk asing yang masuk ke negaranya.
Meski demikian, ia tetap membuka pintu negosiasi bagi negara-negara yang ingin menjalin kesepakatan dagang dengan AS.
“Kami tak punya niat apapun ke arah itu,” ujar Trump dilansir dari Antara pada Selasa (8/4/2025).
Trump menjelaskan bahwa sejumlah negara telah menyatakan minatnya untuk merundingkan kesepakatan perdagangan baru dengan AS.
“Sudah ada banyak, cukup banyak negara yang mau merundingkan kesepakatan dengan kami. Kesepakatan tersebut pasti akan jadi kesepakatan yang adil dan, dalam beberapa kasus, mereka akan membayar tarif yang cukup substansial,” ungkapnya.
Pada Rabu (2/4/2025) sebelumnya, Trump mengumumkan penerapan tarif dasar minimum sebesar 10 persen terhadap seluruh produk impor ke AS.
Selain itu, ia juga memberlakukan tarif resiprokal terhadap puluhan negara mitra dagang, termasuk China dan Uni Eropa.
Trump juga menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan percakapan dengan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, pada Senin pagi.
“Saya katakan satu hal padanya. Anda harus membuka negara Anda (untuk kami) karena mobil-mobil buatan kami sama sekali tak terjual – nol yang terjual – di Jepang, sementara mereka menjual jutaan mobilnya di negara kami,” ujar Trump.
Menurut Trump, hampir semua negara tengah berupaya menjalin negosiasi dengan Amerika Serikat. Ia mencontohkan Israel, yang produk-produknya dikenakan tarif impor sebesar 17 persen. Namun, Trump menyatakan tidak menjamin akan menurunkan tarif tersebut.
“Jangan lupa, kami sudah membantu Israel banyak sekali. Anda tahu, kami memberi dana kepada Israel hingga 4 miliar dolar AS per tahun. Itu jumlah yang sangat banyak,” terangnya. (ant/bel/saf/ipg)