
Saat melakukan sidak di Pasar Among Tani Batu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur, menemukan komoditas bawang merah dengan kualitas super, Minggu (2/3/2025).
Bawang merah itu ternyata hasil dari produksi petani lokal Kota Batu.
Mengetahui hal tersebut, Khofifah meminta pada Nurochman Wali Kota Batu agar budidaya komoditas ini bisa dikembangkan.
Menurut Khofifah, Kota Batu berpotensi besar dalam pengembangan komoditas bawang merah super, serta buah dan sayur lainnya, mengingat wilayahnya berada di dataran tinggi.
“Ini sebetulnya yang harus dipublish bahwa setiap daerah yang memilki keunggulan di sektor agro harus dikembangkan. Dari sini saya tahu mana bawang dari Probolinggo, dan bawang dari Nganjuk, bawang dari Brebes dan bawang dari Kota Batu,” terangnya.
Ali Imron pedagang bawang mengatakan, produk yang dia abqa merupakan hasil dari petani lokal yang ada di Kelurahan Temas, Kecamatan Batu.
Pada kesempatan itu, Ali juga menyampaikan bahwa harga bawang merah dan putih yang dia ambil dari petani lokal, harganya cenderung stabil. Jika ada kenaikan pun, tidak terlalu melonjak tajam.
“Harga bawang yang saya jual ini untuk Bawang Merah Rp34.000 per kilogram dan Bawang Putih Rp38.000 per kilogram. Ini masih termurah sepasar karena hasil dari petani Kota Batu sendiri,” ungkapnya.
Sementara itu, Khofifah kembali mengingatkan dan meminta kepada semua pihak untuk turut menjaga stabilisasi harga-harga bahan pokok selama Ramadan.
Dia mengingatkan agar tidak ada oknum yang melakukan penimbunan, karena dirinya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polda Jatim dalam pengawasan.
“Kemarin saya sudah ketemu dengan Pak Kapolda pada saat sertijab bahwa tim Satgas pangan kemarin sudah turun di pasar yang menjadi titik simpul BPS. Jadi di Jawa Timur ini ada 28 pasar yang menjadi sampling BPS, salah satu yang di sampling BPS kemarin juga tim Satgas pangan turun,” tandasnya. (kir/saf/ham)