
PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menargetkan produksi 1,01 juta ton gula pada 2025. Hal ini untuk mendukung program swasembada pangan yang digaungkan oleh Prabowo Subianto Presiden RI.
Mahmudi Direktur Utama PT SGN mengatakan, target produksi satu juta ton gula itu diharapkan bisa terwujud dengan memanfaatkan produktivitas tebu rata-rata sebesar 73,24 ton per hektare.
“Supaya hal ini bisa terwujud, kami akan menjalankan beberapa program pendukung seperti, percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, hingga pelepasan varietas unggul baru,” katanya, dalam keterangan resmi pada Sabtu (12/4/2025).
Selain itu, sebagai langkah percepatan lainnya, pihaknya juga meluncurkan program inkubasi yakni, Agripreneur Tebu. Ini sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani dan regenerasi pelaku usaha sektor tebu.
“Dalam program ini, kami melakukan kolaborasi salah satunya dengan Perhutani, melalui program Agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggia Erma Rini Ketua Komisi VI DPR RI mengapresiasi capaian PTPoN Group dengan menekankan pentingnya kesinambungan inovasi dalam pengembangan industri berbasis komoditas perkebunan, terutama untuk menunjang energi baru terbarukan.
“Kami mendukung adanya pengembangan yang dilakukan PTPN Group seperti, bioetanol dari tebu, diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergy, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF). Yang mana menurut kami, ini sekaligus bisa menjadi masa depan industri hijau,” jelasnya.
Anggia juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini telah tertulis dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) 2025–2029 yang berfokus pada digital sustainability and growth.
“Kami berharap inovasi dan langkah-langkah strategis yang dilakukan ini mempercepat terwujudnya kemandirian pangan nasional, khususnya swasembada gula, dan secara bertahap menghentikan ketergantungan terhadap impor,” tandasnya.
Terakhir, Anggia menegaskan pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), untuk menciptakan tata kelola yang akuntabel dan berdaya saing global.(kir/saf/iss)