Rabu, 16 April 2025

SGN Target Produksi 1 Juta Ton Gula Nasional pada 2025 untuk Dukung Program Swasembada Pangan

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan kunjungan kerja reses ke Kantor PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) di Surabaya. Foto: Istimewa

PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menargetkan produksi 1,01 juta ton gula pada 2025. Hal ini untuk mendukung program swasembada pangan yang digaungkan oleh Prabowo Subianto Presiden RI.

Mahmudi Direktur Utama PT SGN mengatakan, target produksi satu juta ton gula itu diharapkan bisa terwujud dengan memanfaatkan produktivitas tebu rata-rata sebesar 73,24 ton per hektare.

“Supaya hal ini bisa terwujud, kami akan menjalankan beberapa program pendukung seperti, percepatan bongkar ratoon, penataan organisasi petani tebu, digitalisasi ekosistem tebu rakyat, hingga pelepasan varietas unggul baru,” katanya, dalam keterangan resmi pada Sabtu (12/4/2025).

Selain itu, sebagai langkah percepatan lainnya, pihaknya juga meluncurkan program inkubasi yakni, Agripreneur Tebu. Ini sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani dan regenerasi pelaku usaha sektor tebu.

“Dalam program ini, kami melakukan kolaborasi salah satunya dengan Perhutani, melalui program Agroforestry untuk penambahan luas areal tanam tebu,” ungkapnya.

Sementara itu, Anggia Erma Rini Ketua Komisi VI DPR RI mengapresiasi capaian PTPoN Group dengan menekankan pentingnya kesinambungan inovasi dalam pengembangan industri berbasis komoditas perkebunan, terutama untuk menunjang energi baru terbarukan.

“Kami mendukung adanya pengembangan yang dilakukan PTPN Group seperti, bioetanol dari tebu, diversifikasi produk sawit menjadi biogas, bioenergy, biodiesel, hingga sustainable aviation fuel (SAF). Yang mana menurut kami, ini sekaligus bisa menjadi masa depan industri hijau,” jelasnya.

Anggia juga mengungkapkan bahwa kebijakan ini telah tertulis dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) 2025–2029 yang berfokus pada digital sustainability and growth.

“Kami berharap inovasi dan langkah-langkah strategis yang dilakukan ini mempercepat terwujudnya kemandirian pangan nasional, khususnya swasembada gula, dan secara bertahap menghentikan ketergantungan terhadap impor,” tandasnya.

Terakhir, Anggia menegaskan pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG), untuk menciptakan tata kelola yang akuntabel dan berdaya saing global.(kir/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Rabu, 16 April 2025
26o
Kurs