Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan Rabu (5/2/2025), menguat hingga 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.300 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.351 per dolar AS.
Lukman Leong analis mata uang menilai, revisi terbaru Peraturan Pemerintah (PP) Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) akan sangat membantu dalam memberikan sentimen positif terhadap kurs rupiah.
“Revisi PP DHE bisa secara drastis meningkatkan cadev (cadangan devisa) kita. Tentunya, akan sangat berguna bagi intervensi BI (Bank Indonesia). Dengan cadev yang tinggi, maka juga bisa mengurangi niat spekulator rupiah,” katanya dilansir dari Antara.
Masa penempatan DHE SDA disebut akan berlangsung selama satu tahun dan persentase DHE yang harus ditempatkan meningkat jadi 100 persen.
Hal ini berpotensi menambah cadangan devisa Indonesia lebih dari 90 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menurut Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Di samping itu, Lukman menganggap tidak baik bagi ekonomi apabila kurs rupiah menguat ketika mata uang dunia lainnya melemah.
“Akan tidak baik bagi ekonomi apabila mata uang kita bertahan atau malah menguat ketika mata uang dunia umumnya melemah. Hal ini bisa menurunkan daya saing, membuat produk negara kita menjadi relatif lebih mahal,” ujarnya. (ant/saf/ipg)