
Ibrahim Assuabi analis mata uang menyebut penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan meringankan dampak tarif otomotif.
“Washington akan melunakkan dampak tarif otomotifnya dengan mengurangi beberapa bea yang dikenakan pada suku cadang asing di mobil yang diproduksi di dalam negeri,” ujarnya dilansir dari Antara, Selasa (29/4/2025).
The Wall Street Journal melaporkan bahwa langkah AS itu akan membebaskan produsen mobil yang saat ini sudah dikenakan tarif atas kendaraan dari beban tarif tambahan lainnya, khususnya atas baja dan aluminium. Produsen mobil juga bisa mendapatkan pengembalian atas tarif yang telah mereka bayarkan.
Pada saat yang sama, tarif atas suku cadang luar negeri yang digunakan untuk merakit mobil di AS, yang awalnya diperkirakan mencapai 25 persen dan mulai berlaku pada Sabtu (26/4/2025), juga kemungkinan akan dikurangi.
Trump dikabarkan akan mengumumkan langkah itu menjelang kunjungannya ke negara bagian Michigan pada hari ini.
Pekan lalu, Financial Times melaporkan bahwa Trump berencana mengecualikan suku cadang otomotif dari tarif yang dikenakan atas impor dari China.
Pada 2 April 2025, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif timbal balik atas impor dari berbagai negara.
Tarif dasar ditetapkan sebesar 10 persen, dengan tarif lebih tinggi diberlakukan kepada 57 negara berdasarkan defisit perdagangan AS dengan masing-masing negara tersebut.
Trump juga menandatangani perintah eksekutif lainnya yang memberlakukan tarif 25 persen atas mobil, truk ringan, dan suku cadang buatan luar negeri untuk melindungi keamanan nasional.
Kemudian pada 9 April 2025, Trump mengumumkan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen akan diberlakukan selama 90 hari terhadap lebih dari 75 negara yang tidak melakukan aksi balasan dan telah mengajukan permintaan negosiasi dengan pengecualian China.
Seiring meningkatnya ketegangan perang dagang, tarif AS atas barang-barang dari China mencapai 145 persen, sementara tarif China atas produk AS naik menjadi 125 persen.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 95 poin atau 0,56 persen menjadi Rp16.761 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.856 per dolar AS.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa sore juga menguat ke level Rp16.787 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.862 per dolar AS. (ant/bel/saf/ipg)