![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/12/DSC_0903-170x110.jpg)
Lukman Leong analis mata uang Doo Financial Futures memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah menguat setelah pidato Jerome Powell Gubernur Federal Reserve (The Fed) tidak merubah prospek suku bunga The Fed.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah dalam pidato Powell semalam yang walaupun hawkish, namun tidak ada kejutan dan tidak merubah prospek suku bunga The Fed yang diperkirakan masih akan tetap turun sekitar 35 bps (basis points) hingga akhir tahun,” ujarnya di Jakarta melansir dari Antara, Rabu (12/2/2025).
Powell disebut hanya mengulangi pernyataan yang sama seperti sebelumnya, yakni terkait persoalan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS), ekonomi AS masih kuat, hingga tenaga kerja AS tetap solid.
Kendati pernyataan Powell memberikan sentimen positif terhadap rupiah, namun takkan signifikan.
“Tarif Trump terakhir yaitu 25 persen pada baja dan aluminium beresiko besar akan retaliasi,” ungkap Lukman.
Pada Selasa (11/2/2025), dolar AS diprediksi menguat seiring antisipasi pidato Powell.
“Seperti halnya beberapa pejabat The Fed lainnya, Powell diperkirakan akan memberikan pernyataan hawkish oleh kekhawatiran inflasi yang akan disebabkan oleh kebijakan tarif Trump,” ucap dia.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Rabu (12/2/2025) di Jakarta menguat hingga 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.359 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.384 per dolar AS.(ant/dra/iss)