Sabtu, 22 Februari 2025

Rupiah Diprediksi Menguat Seiring Lemahnya Data Penjualan Ritel AS

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan, Senin (17/2/2025), di Jakarta menguat hingga 65 poin atau 0,40 persen menjadi Rp16.187 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.252 per dolar AS.

Lukman Leong Analis mata uang Doo Financial Futures memprediksi penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan. Tercatat, data penjualan ritel AS terkontraksi 0,5 persen dari dugaan minus 0,1 persen.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih melanjutkan pelemahan setelah data penjualan ritel AS yang lebih lemah dari perkiraan,” ucapnya dikutip Antara, Senin.

Akibat rilis data tersebut, imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan dan meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

Lukman menilai ada potensi 50 persen untuk pemangkasan 50 basis points (bps) hingga akhir tahun. “Sebelumnya, hanya diperkirakan paling besar 35 bps,” ujar dia.

Di samping itu, investor juga menantikan data perdagangan Indonesia bulan Januari siang ini yang diperkirakan mengalami surplus 2 miliar dolar AS.

Berdasarkan berbagai faktor tersebut, Lukman memprediksi kurs rupiah berkisar Rp16.150-Rp16.300 per dolar AS. (ant/nis/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
26o
Kurs