
Ariston Tjendra pengamat pasar uang memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi global.
“Kekhawatiran pasar terhadap pelambatan ekonomi biasanya akan menekan harga aset berisiko, terutama aset di emerging market, termasuk rupiah,” katanya di Jakarta, Selasa (11/2/2025), dikutip Antara.
Dalam wawancara dengan Fox News, Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) memberikan pernyataan tentang kebijakan tarif yang memicu kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan resesi di AS dan pelambatan ekonomi global.
Trump menyampaikan akan ada periode transisi yang diartikan pasar bahwa ada pelambatan jangka pendek karena penerapan kebijakan kenaikan tarif.
“Dolar AS sedikit banyak mendapatkan tekanan karena hal tersebut,” ucap dia.
Namun, di sisi lain, kekhawatiran investor juga berdampak terhadap aset berisiko. Karena itu, Ariston memprediksi rupiah melemah ke arah Rp16.400 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp16.300 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah hingga 38 poin atau 0,23 persen menjadi Rp16.405 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.367 per dolar AS. (ant/dra/iss)