
Lukman Leong Analis mata uang Doo Financial Futures memperkirakan nilai tukar (kurs) berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh harapan pada perundingan untuk perdamaian perang Rusia-Ukraina,” ungkap Lukman Leong mengutip Antara di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Dalam sebuah laporan, disebutkan bahwa pejabat senior Pemerintah AS akan bertemu dengan para pejabat Rusia untuk membahas perdamaian Ukraina.
Mereka yang akan mewakili AS di antaranya Mike Waltz Penasihat Keamanan Nasional AS, Marco Rubio Menteri Luar Negeri, dan Steve Witkoff Utusan Khusus Timur Tengah akan menuju Arab Saudi untuk bertemu pejabat senior Rusia.
Menurut sumber tersebut, pertemuan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Sebelumnya pada Rabu (12/2/2025),Donald Trump Presiden AS mengatakan setuju untuk segera memulai perundingan yang mengakhiri perang selama tiga tahun di Ukraina, usai berbicara dengan Vladimir Putin Presiden Rusia. Trump juga membahas hal tersebut dengan Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina.
Sementara itu, para pemimpin Eropa menuntut agar dilibatkan dalam perundingan apa pun mengenai masa depan Ukraina. Namun, Keith Kellogg, utusan Khusus Trump untuk Rusia dan Ukraina, menyatakan Eropa kemungkinan tidak akan dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
“Belum ada detail mengenai perundingan karena masih tahap awal, meski kemungkinan besar tidak akan melibatkan Inggris maupun EU (European Union/Uni Eropa),” ucap Lukman.
Di samping itu, indeks dolar sendiri terpantau data di tengah perdagangan yang sepi karena Hari President di AS.
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, dia memperkirakan kurs rupiah berkisar Rp16.150-Rp16.250 per dolar AS.
“(Untuk) sentimen dalam negeri belum bagus, walau data (neraca) perdagangan kemarin (Senin 17/2) menunjukkan surplus yang lebih besar, namun hal ini disebabkan oleh impor yang jauh di bawah perkiraan mencerminkan permintaan domestik yang lemah.
Demikian juga ekspor yang juga di bawah harapan, mencerminkan permintaan eksternal yang juga lemah,” kata dia.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah hingga 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp16.237 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.228 per dolar AS. (ant/kak/lta)