
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur memimpin rapat koordinasi Ketahanan Pangan bersama Zulkifli Hasan Menko Pangan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (14/3/2025).
Dalam rakor tersebut Khofifah menargetkan peningkatan produksi Gabah Kering Panen mencapai 12,7 juta ton sesuai dengan target pemerintah pusat.
Khofifah mengatakan, target 12 juta ton itu bisa tercapai jika 488.379 hektar lahan kurang produktif di Jatim terairi dengan baik dengan dukungan infrastruktur irigasi yang memadai.
“Jadi kita optimis mencapai target peningkatan GKP sebanyak 12,7 juta ton, jika 488.379 hektar lahan kurang produktif ini dapat dioptimalisasi dan terairi dengan baik,” ujar Khofifah.
Ada berbagai strategi yang dibahas dalam rakor tersebut untuk memaksimalkan target panen pemerintah. Khofifah menjelaskan, penggunaan alsintan yang tepat akan memaksimalkan produksi panen.
Khofifah menuturkan, selama ini saat proses panen para gabungan kelompok petani (Gapoktan) melakukan secara manual, jika dilakukan dengan menggunakan combine harvester serta pengeringan dengan dryer maka sigifikan mengurangi loss dan kualitasnya bisa meningkat menjadi premium.
Gubernur Jatim itu menyebut penggunaan combine harvester dan bed dryer dapat menjadi pilihan untuk memaksimalkan hasil produksi GKP. Menurutnya, ketika proses pengeringan gabah bisa maksimal maka akan berdampak pada pengurangan loses hingga 10 persen.
“Ketika padi tidak mendapatkan pengeringan yang baik maka kandungan airnya tinggi dan berakibat pada tingginya broken dan ketika itu terjadi maka yang semestinya itu premium bisa menjadi medium,” tuturnya.
Sementara itu Zulkifli Hasan Menko Bidang Pangan mengatakan total produksi beras dari Januari hingga April 2025 mencapai 13,95 juta ton. Sementara total konsumsi beras pada Januari – April 2025 mencapai 10,36 juta ton.
“Neraca produksi konsumsi dari Januari April 2025 surplus 3,59 kita ton lebih tinggi 2,79 juta ton atau 348,75 persen dibanding periode yang sama di tahun 2024,” kata Zulhas sapaan akrabnya.
Selama masa panen raya ini, Zulhas berpesan kepada para kepala daerah di Jawa Timur supaya memantau langsung kondisi di lapangan dan terus mengkoordinasikan perkembangan yang terjadi di lapangan.
“Ini saya minta tolong untuk para Bupati agar menjadi mandor, bapak ibu punya aparat di kecamatan dan di desa, itu bisa dikerahkan, dan dalam dua Minggu ini bisa undang mereka di Pendopo untuk melakukan koordinasi,” ucapnya.
Di sisi lain Agus Harimurti Yudhoyono Menko IPK berkomitmen untuk mendukung mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan lahan infrastruktur irigasi.
Salah satu area yang menjadi perhatian untuk mendukung ketahanan pangan meliputi Bendungan Bagong di Kab. Trenggalek dan Bendungan Karangnongko Kab. Bojonegoro.
“Orkestrasi infrastruktur dan pembangunan kewilayahan menjadi modal penting dalam mendukung pembangunan di daerah. Maka sebagai sarana pendukung mewujudkan ketahanan pangan, maka kita siap untuk mengoptimalkan saluran irigasi,” ujarnya.(wld/iss)