Rabu, 22 Januari 2025

Pemkot Surabaya Antisipasi Inflasi dan Penurunan Daya Beli Pascakenaikan Harga Elpiji 3 Kilogram

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. Pengisian LPG 3 Kg. Foto: Pertamina

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengantisipasi kenaikan inflasi dan penurunan daya beli masyarakat sesudah kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram, di daerah Jawa Timur.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, pihaknya sedang memperhitungkan dampak penyesuaian HET itu.

InsyaAllah pasokan elpiji, kalau disampaikan Pertamina aman. Namun, memang dengan kenaikan ini juga mempengaruhi daya beli masyarakat di Surabaya,” katanya, Rabu (22/1/2025).

Dia mengaku sedang menyiapkan strategi supaya kenaikan harga elpiji tidak mempengaruhi kondisi ekonomi.

“Jangan sampai dengan kenaikan LPG ini inflasi juga akan naik drastis di Kota Surabaya,” ujarnya.

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) , lanjutnya, rutin mengadakan rapat untuk menghitung dan memantau kenaikan harga bahan pokok.

“Kami akan terus menghitung dan berkoordinasi dengan tim inflasi untuk memastikan kenaikan harga elpiji dan bahan pokok lainnya tidak berdampak besar pada inflasi di Surabaya,” imbuhnya.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya menyatakan ketersediaan elpiji 3 kilogram aman sejak perubahan HET serentak mulai 15 Januari 2025.(lta/iss/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Rabu, 22 Januari 2025
27o
Kurs