Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) yakin, program optimasi lahan (Oplah) dan cetak sawah dapat menyelesaikan persoalan impor beras.
Ia mengatakan, oplah dan cetak sawah bisa dilakukan salah satunya di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), dengan potensi lahan yang dapat digarap mencapai 500 ribu hektare.
“Dengan pengembangan potensi optimalisasi lahan seluas 500 ribu hektare dan cetak sawah salah satunya di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan, maka kebutuhan beras Indonesia dapat tercukupi tanpa impor lagi,” katanya saat dilansir dari Antara, pada Rabu (1/1/2025).
Pihaknya mengaku telah melakukan peninjauan langsung lokasi potensial dalam oplah dan cetak sawah di Desa Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalsel.
Menurutnya, dengan potensi 500 ribu hektare jika digarap maksimal, maka dapat menghasilkan 5 juta ton gabah, dengan demikian Indonesia dapat menutup impor.
“Ini bisa menyelesaikan impor kita yang hanya 3 juta ton. Jadi Kalimantan Selatan bisa menyelesaikan impor kita,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mendorong sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI/Polri, perusahaan swasta, dan petani untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
“Kita kolaborasi melihat ini air melimpah, tanahnya subur, nggak ada alasan kita nggak berproduksi dengan baik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa sektor pertanian saat ini mendapatkan dukungan besar dari Prabowo Subianto Presiden melalui kebijakan yang berpihak kepada petani.
Mulai dari regulasi pupuk bersubsidi yang memudahkan petani, anggaran sektor pertanian yang diperkuat, harga pokok penjualan (HPP) beras dan jagung yang dinaikkan, maupun pemberian bantuan sarana-prasarana produksi.
“Kami ajak seluruh petani Indonesia ayo kita berproduksi ayo kita swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Bapak Presiden,” tandasnya.(ant/ris/faz)