Kamis, 9 Januari 2025

Kurs Rupiah Rabu Pagi Melemah karena Ekspektasi The Fed Tahan Suku Bunga

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. Foto: Antara

Rully Arya Wisnubroto Ekonom Mirae Asset Sekuritas mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah karena ekspektasi Federal Reserve (The Fed) masih akan menahan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan.

“Potensi penguatan dolar disebabkan oleh karena ekspektasi The Fed masih akan menahan suku bunga dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya dikutip dari Antara, Rabu (8/1/2025).

Sebelumnya, The Fed memproyeksikan suku bunga berada di level 3,4 persen untuk tahun 2025, yang mengindikasikan adanya pemotongan 100 basis points (bps) atau 1 persen. Adapun pada tahun 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9 persen atau dipangkas 50 bps.

Karena faktor tersebut, dolar AS berpotensi menguat kembali sehingga rupiah masih sulit untuk mendekati level nilai tukar Rp16 ribu.

“Hari ini, sepertinya masih akan bergerak berkisar Rp16.100-Rp16.200,” ungkap Rully.

Menurut dia, keterlibatan Indonesia menjadi negara anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) tak memberikan sentimen terlalu besar terhadap kurs rupiah dalam jangka pendek.

“Kemarin, penguatan rupiah lebih disebabkan oleh pelemahan indeks dolar AS, yang awal tahun ini sempat mencapai 109, kemudian turun mendekati 108,” kata dia.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah 34 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.177 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.143 per dolar AS.(ant/nis/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 9 Januari 2025
27o
Kurs