Kamis, 13 Februari 2025

Kurs Rupiah Kamis Cenderung Bergerak “Sideways”

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Seorang wanita menghitung uang transaksi penukaran Dollar AS dengan Rupiah di Jakarta, Senin (3/8/2015). Foto: Antara

Josua Pardede Kepala Ekonom Permata Bank memperkirakan bahwa nilai tukar (kurs) rupiah cenderung bergerak sideways (dalam rentang sempit).

“Nilai tukar rupiah cenderung bergerak sideways pada perdagangan Rabu (12/2/2025) malam, seiring investor yang masih menunggu rilis data inflasi AS (Amerika Serikat) semalam. Konsensus memperkirakan inflasi inti AS akan melambat, meskipun inflasi umum diperkirakan tetap stabil,” ujarnya kepada Antara di Jakarta, Kamis (13/2/2025).

Rilis data inflasi AS pada Januari 2025 mencatatkan inflasi headline bulanan AS naik menjadi 0,5 persen month over month (MoM) dari 0,4 persen MoM, melampaui estimasi 0,3 persen MoM.

Secara tahunan, inflasi headline AS disebut naik tipis menjadi 3,0 persen year on year (yoy) dari 2,9 persen yoy.

Penyebab utama kenaikan inflasi adalah inflasi inti AS yang melonjak menjadi 3,3 persen yoy dari 3,2 persen yoy.

“Tekanan inflasi yang lebih tinggi mendorong ketidakpastian mengenai prospek inflasi AS pada tahun 2025, sehingga menurunkan kemungkinan penurunan suku bunga Fed yang lebih agresif. Akibatnya, permintaan dolar AS meningkat, mendorong Indeks Dolar AS naik hingga 108,3 pada Selasa (11/2/2025),” ungkap Josua.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Kamis (13/2/2025) di Jakarta melemah hingga 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.383 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.376 per dolar AS.(ant/bel/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 13 Februari 2025
24o
Kurs