Senin, 24 Februari 2025

Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar untuk Atasi Kenaikan Harga Komoditas Pokok

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Tomsi Tohir Sekjen Kementerian Dalam Negeri dalam Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2025 di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (24/2/2025). Foto: Antara

Tomsi Tohir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta pemerintah daerah (pemda) untuk segera melakukan operasi pasar apabila di daerahnya terjadi kenaikan harga komoditas pokok yang tinggi.

Tomsi mengungkapkan, komoditas pokok mengalami kenaikan harga di sejumlah daerah pada minggu ketiga Februari 2025. Beberapa komoditas itu antara lain minyak goreng di 170 kabupaten/kota, gula pasir di 160 kabupaten/kota, dan cabai merah di 159 kabupaten/kota.

“Bawang putih di 143 (kabupaten/kota), cabai rawit 123 (kabupaten/kota), beras di 96 (kabupaten/kota). Kami sangat berharap di daerah-daerah yang naik ini ya mau enggak mau operasi pasar,” kata Tomsi dilansir dari Antara, Senin (24/2/2025).

Khusus untuk bawang putih yang 99 persen berasal dari impor, Tomsi menyebut bahwa masalah utama terletak pada distribusi. Menurutnya, ketika komoditas tersebut masuk, harga seharusnya bisa stabil.

Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memastikan distribusi komoditas impor dilakukan dengan baik, terutama menjelang Lebaran.

“Beberapa kali Lebaran ini kenaikan bawang putih itu bisa sampai 200 persen. Bisa sampai Rp120.000 per kilogram harganya. Jadi mohon teman-teman bisa menanggapi ini,” tambahnya.

Ia mengingatkan jika Pemda tidak mengambil langkah konkret sesuai dengan yang telah ditetapkan pemerintah, maka kenaikan harga akan terus berlanjut.

Ia juga meminta stakeholders terkait, termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), untuk benar-benar memahami dinamika harga di daerah masing-masing.

“Apalagi tentunya minggu depan itu kepala daerah yang baru (mulai efektif bertugas), dan kita akan memulai rapat kita dengan kepala daerah yang baru. Tolong tentunya Bapak/Ibu sekalian sebagai staf betul-betul turun (ke lapangan mengecek pasar),” ungkap Tomsi.

Dalam pantauannya, masih ada pejabat daerah yang belum turun langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi pasar. Untuk itu, ia pun berharap TPID segera bergerak cepat dan memastikan pelaksanaan tugas dengan baik.

Selain itu, kementerian/lembaga (K/L) perlu melakukan perhitungan distribusi komoditas secara cermat hingga sampai ke konsumen.

“Kami berharap tim TPID yang hadir sekarang betul-betul segera turun, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, ambil langkah yang terbaik, kemudian kita akan lihat hasilnya di minggu depan ini. Kalau kita sungguh-sungguh, bisa kita untuk mempertahankan tidak terjadi kenaikan harga,” pungkasnya. (ant/dra/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
24o
Kurs