Rabu, 16 April 2025

IHSG Menguat Seiring Kepastian RI Utus Tim Negosiasi ke AS

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak menguat seiring pelaku pasar mencermati kepastian Indonesia untuk mengirim tim negosiasi tarif resiprokal ke Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 75,82 poin atau 1,19 persen ke posisi 6.444,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,08 poin atau 0,70 persen ke posisi 729,11.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 6.160 dan 6.530,” ujar Maximilianus Nicodemus Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas alias Nico di Jakarta, Selasa (15/4/2025), dilansir Antara.

Dari dalam negeri, Pemerintah Indonesia mulai mengutus tim negosiasi yang dipimpin Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang rencananya akan berangkat ke AS pada 16-23 April 2025.

Tim yang diutus Prabowo Subianto Presiden terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga, diantaranya Sugiono Menteri Luar Negeri RI yang berangkat ke Washington DC pada Selasa (15/4/2025).

Kemudian, Airlangga dan Mari Elka Pangestu Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) akan menyusul ke AS pada Rabu (16/4/2025) , serta Sri Mulyani Menteri Keuangan danThomas Djiwandono Wakil Menteri Keuangan juga direncanakan akan bertolak ke AS.

Sentimen lainnya, yaitu BPJS Ketenagakerjaan sebagai institusi keuangan negara terbesar dengan dana kelolaan sebesar 48 miliar dolar AS, berencana meningkatkan alokasi investasi pada saham domestik dari sekitar 10 persen menjadi 15-20 persen dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.

Strategi itu ditempuh untuk memanfaatkan peluang dari koreksi pasar dan mengoptimalkan potensi imbal hasil, dengan target pertumbuhan return sebesar 13 persen pada 2025.

Investasi akan difokuskan pada saham-saham berkapitalisasi besar di sektor-sektor strategis seperti perbankan, telekomunikasi, komoditas, dan barang konsumsi.

Dari mancanegara, pelaku pasar merespons positif keputusan Donald Trump Presiden AS yang mengecualikan sejumlah peralatan elektronik dan komponen pendukungnya dalam kebijakan tarif resiprokal.

Pemerintah AS mengecualikan sejumlah produk, meliputi smartphone, komputer dan komponen elektronik lain (khususnya semi konduktor) dari kebijakan tarif resiprokal. Selain itu, pasar juga merespon potensi mulai melunaknya AS, dengan memperbesar peluang untuk melakukan negosiasi dengan China.

Bursa saham AS Wall Street ditutup menguat pada Senin (14/4/2025), didorong oleh saham Apple yang menjadi pendorong utama S&P 500 setelah pemerintah AS memutuskan untuk mengecualikan ponsel dan komputer dari tarif baru. Indeks Dow Jones naik 312,08 poin atau 0,78 persen ke level 40.524,79, indeks S&P 500 menguat 42,61 poin atau 0,79 persen ke 5.405,97, dan Nasdaq bertambah 107,03 poin atau 0,64 persen ke 16.831,48.

Semua bursa saham regional Eropa juga menghijau pada Senin (14/4/2025), dengan DAX Jerman yang sangat terpengaruh oleh perdagangan internasional melesat 2,85 persen ke 20.954,83, indeks FTSE 100 Inggris menanjak 2,14 persen ke 8.134,34, dan CAC Prancis naik 2,37 persen ke 7.273,12.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 354,48 poin atau 1,04 persen ke 34.336,84, indeks Shanghai melemah 16,08 poin atau 0,49 persen ke 3.246,73, indeks Kuala Lumpur menguat 6,52 poin atau 0,44 persen ke 1.487,38, dan indeks Strait Times menguat 39,18 poin atau 1,10 persen ke 3.588,09. (ant/dra/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Surabaya
Rabu, 16 April 2025
29o
Kurs