
Valdy Kurniawan Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas mengatakan jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih memiliki ruang untuk menguat ke level 6.500 pada perdagangan hari ini, Selasa (15/4/2025).
Optimisme itu seiring mulai melunak Amerika Serikat (AS), yang memperbesar peluang untuk melakukan negosiasi dengan China.
“IHSG masih memiliki ruang untuk kembali coba tutup gap ke 6.500,” ujar Valdy di Jakarta, Selasa (15/4/2025), dilansir Antara.
Selain itu, pelaku pasar merespon positif keputusan Donald Trump Presiden AS yang mengecualikan sejumlah peralatan elektronik dan komponen pendukungnya dalam kebijakan tarif resiprokal.
Pemerintah AS mengecualikan sejumlah produk, meliputi smartphone, komputer dan komponen elektronik lain (khususnya semi konduktor) dari kebijakan tarif resiprokal.
Di sisi lain, China tengah meminta Vietnam untuk bergabung dan menentang keputusan sepihak Trump, demi menjaga stabilitas perdagangan bebas global dan menjaga rantai pasok.
China ingin memperkuat hubungan di Asia Tenggara, yang tentunya China sebagai pemimpinnya. Xi Jinping Presiden China meminta kedua negara untuk bekerja sama mendorong globalisasi ekonomi yang lebih terbuka, inklusif, dan adil bagi semua.
Presiden Xi menyampaikan kepada Pham Minh Chinh Ketua Partai Komunis Vietnam dan Perdana Menteri bahwa pasar besar China selalu terbuka untuk Vietnam.
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia mulai mengutus tim negosiasi yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, rencananya akan berangkat ke AS pada 16-23 April 2025.
Tim yang diutus oleh Prabowo Subianto Presiden terdiri dari sejumlah menteri dan kepala lembaga, yang mana hari ini, Sugiono Menteri Luar Negeri RI berangkat ke Washington DC untuk mempersiapkan proses negosiasi.
Besok, Airlangga serta Mari Elka Pangestu Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) juga akan menyusul ke AS, serta Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI beserta Thomas Djiwandono Wakil Menteri Keuangan direncanakan akan bertolak ke AS untuk bernegosiasi tarif.
Sejumlah poin yang akan ditawarkan dalam negosiasi tersebut meliputi ratifikasi perjanjian dagang dan investasi, deregulasi kebijakan selain tarif, peningkatan impor dan investasi dari AS dan sejumlah insentif untuk mendukung impor dari AS (termasuk penurunan bea impor).(ant/dra/lta/faz)