Rabu, 9 April 2025

IHSG Ikuti Pelemahan Bursa Global, Terpengaruh Kebijakan Tarif AS

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi: Karyawan berjalan di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: Antara

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham global terimbas kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah 596,33 poin atau 9,16 persen ke posisi 5.914,28. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 92,61 poin atau 11,25 persen ke posisi 651,90.

“IHSG diperkirakan masih akan menghadapi tekanan pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi kembali melemah,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (8/4/2025) dilansir Antara.

Dari dalam negeri, kepanikan di pasar menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aksi jual besar-besaran, terutama karena Indonesia termasuk dalam daftar negara yang dikenakan tarif balasan cukup tinggi oleh Amerika Serikat (AS) yaitu sebesar 32 persen.

Sebagai tanggapan, Pemerintah Indonesia mengambil pendekatan diplomatik melalui negosiasi bilateral dengan mengirim delegasi tingkat tinggi ke AS.

Dari mancanegara, pasar saham AS Wall Street terpukul sejak pengumuman tarif besar-besaran oleh Trump pada Rabu (2/4/2025) malam, yang mencakup seluruh impor ke AS serta tarif lebih tinggi terhadap mitra dagang utama.

Pada perdagangan Senin (7/4/2025), Indeks S&P 500 dan Dow Jones berakhir melemah setelah mengalami perdagangan yang fluktuatif, di tengah kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi dan meningkatnya inflasi.

Kekhawatiran ini dipicu oleh sikap Presiden AS Donald Trump yang tetap kukuh pada kebijakan tarif, bahkan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut terhadap China.

Sementara itu, pasar saham Eropa juga merosot tajam pada sesi perdagangan yang penuh gejolak Senin (7/4/2025) kemarin.

Indeks STOXX 600 turun 4,5 persen ke level terendah sejak Januari 2024, seiring Trump yang tetap keras dalam kebijakan perdagangannya. Indeks acuan Eropa lainnya juga jatuh.

Indeks DAX Jerman, yang sensitif terhadap perdagangan, sempat anjlok hingga 6,4 persen dan nyaris mengonfirmasi kondisi bear market, meski akhirnya ditutup turun 4,13 persen ke 19.789,62. Indeks FTSE 100 Inggris melemah 4,38 persen menjadi 7.702,08, sementara indeks CAC Prancis susut 4,78 persen ke level 6.927,12.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 1.776,80 poin atau 5,71 persen ke level 32.913,38, indeks Shanghai melemah 245,43 poin atau 0,00 persen ke posisi 3.096,58, indeks Kuala Lumpur menguat 0,36 poin atau 0,02 persen ke posisi 1.444,16, dan indeks Straits Times menguat 49,52 poin atau 1,40 persen ke 3.490,98. (ant/kak/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Rabu, 9 April 2025
26o
Kurs