Prabowo Subianto Presiden RI meminta agar hasil panen petani yang tidak diserap oleh pasar dibeli oleh pemerintah mulai Februari 2025, saat memasuki musim panen.
Rencana Presiden tersebut disampaikan oleh Zulkifli Hasan Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/12/2025) siang.
Zulhas, sapaan akrab Menko Bidang Pangan, menyebutkan bahwa komoditas yang dibeli oleh pemerintah melalui Bulog antara lain padi dan jagung.
“Bapak Presiden memerintahkan kepada kami bahwa berapapun produksi hasil panen padi maupun jagung yang tidak ditampung oleh swasta, harus dibeli oleh pemerintah,” kata Zulhas di Grahadi.
Rencana pemerintah untuk menyerap hasil panen petani tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertanian, mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, serta mengurangi ketergantungan impor.
Untuk menjalankan rencana tersebut, Kemenko Bidang Pangan telah merumuskan harga beli Bulog terhadap sejumlah komoditas. Seperti gabah senilai Rp6.500,-, beras Rp12.000,-, dan jagung Rp5.500,-.
“Bulog akan membeli gabah dengan harga yang baru, dari Rp6.000,- menjadi Rp 6.500,- . Nanti, jika Bulog membeli gabah, akan diberikan kepada penggiling, dan berasnya akan dibeli seharga Rp12.000,-. Harga jagung juga akan naik, dari Rp5.000,- menjadi Rp5.500,-,” katanya.
Zulhas menyatakan, serapan hasil panen petani akan dibeli oleh Bulog mulai 1 Februari 2025. Hal ini untuk mendapatkan hasil panen yang baru dari para petani.
“Pembelian berlaku mulai 1 Febuari karena baru mulai panen. Kalau sekarang berlaku nanti stok yang lama, karena kita ingin menampung hasil pertanian yang baru,” tuturnya. (wld/saf/ipg)