Senin, 24 Februari 2025

Hari Ini, Prabowo Presiden Resmikan BPI Danantara

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di kawasan Menteng, Jakarta. Foto: Antara

Prabowo Subianto Presiden, hari ini, Senin (24/2/2025), terjadwal meresmikan Badan Pengelola Investasi(BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), di Istana Kepresidenan Jakarta.

Danantara adalah super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dibentuk pemerintahan Prabowo, untuk mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis.

Yusuf Permana Deputi bidang Protokol Pers, dan Media Sekretariat Presiden mengatakan, peluncuran Danantara menandai era baru transformasi pengelolaan investasi strategis negara.

Dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025), di Jakarta, Yusuf menyebut itu juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah mewujudkan Asta Cita, yaitu visi besar membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif.

Sebelumnya, Erick Thohir Menteri BUMN menyatakan kesiapannya mendukung BPI Danantara yang merupakan visi Prabowo Presiden.

“Sejak awal saya bilang kita sudah siapkan tempat untuk Danantara, dan RUU BUMN yang didorong waktu itu adalah superholding, dan transisinya memang sejalan dengan napas kita. Sekarang sudah terlihat banyak sekali perusahaan BUMN yang sehat, dari 47, 40 sudah sehat, tujuh masih restrukturisasi. Artinya, kalau kita lihat track record-nya yang untungnya tadinya hanya Rp13 triliun (laba bersih BUMN pada 2020), sekarang Rp327 triliun (laba bersih BUMN pada 2023), dan ini the biggest ever, bahkan dividen-nya Rp90 triliun, artinya BUMN sehat,” ujarnya.

Sekadar informasi, dasar hukum pembetukan BPI Danantara adalah Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN hasil perubahan ketiga, yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (4/2/2025), di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Kemudian, eksistensi Danantara juga didukung Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 142/P Tahun 2024.

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan menginvestasikan modal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam berbagai proyek-berkelanjutan dengan fokus pada investasi non APBN.

BPI Danantara berwenang mengelola tujuh BUMN besar di Indonesia yang menguasai berbagai sektor.

Masing-masing Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pertamina, Bank Negara Indonesia (BNI), Telkom Indonesia, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Ketujuh BUMN tersebut masuk daftar kelola Danantara karena tercatat punya aset terbesar dari total 47 BUMN yang ada sekarang.

Danantara diperkirakan punya dana modal kelolaan mencapai 900 miliar Dollar AS atau sekitar Rp14.715 triliun, dengan dana awal sekitar 600 miliar Dollar AS atau sekitar Rp9.459 triliun.

Model pengelolaan Danantara mencontoh Temasek Holdings Limited milik Singapura, dan perannya seperti Indonesia Investment Authority (INA) bentukan Joko Widodo Presiden ke-7 RI.

Bedanya, cakupan Danantara lebih luas karena selain mengelola aset tertentu, Danantara juga mengonsolidasikan aset-aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
25o
Kurs