
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan terjadi penurunan harga referensi (HR) biji kakao sebesar 2.067,02 dolar AS menjadi 8.327,85 dolar AS per MT pada periode April 2025 disebabkan oleh musim panen.
Isy Karim Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada April 2025 menjadi 7.895 dolar AS per metrik ton (MT), turun 2.016 dolar AS atau 20,34 persen dari periode Maret.
“Penurunan HR dan HPE biji kakao salah satunya dipengaruhi peningkatan produksi seiring musim panen di negara produsen utama seperti Nigeria dan Pantai Gading,” ujar Isy dalam keterangan di Jakarta, Jumat (27/3/2025) dilansir Antara.
Di sisi lain, HPE produk kulit periode April 2025 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan, HPE produk kayu meningkat pada beberapa jenis kayu.
Adapun produk kayu yang mengalami peningkatan yaitu kayu veneer dari hutan tanaman, kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis meranti, rimba campuran, serta sortimen lainnya dari hutan tanaman jenis pinus dan gemelina, balsa, dan eukaliptus.
Namun untuk kayu veneer dari hutan alam, wooden sheet for packing box, wood in chips or particle, chipwood, dan kayu olahan dengan luas penampang 1.000-4.000 mm2 dari jenis sortimen lainnya jenis eboni, jati dan dari hutan tanaman jenis akasia, sengon, karet, serta sungkai turun.
Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Kepmendag Nomor 446 Tahun 2025 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Namun, penurunan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap sebesar 15 persen sesuai Kolom 4 Lampiran Huruf B pada PMK Nomor 38 Tahun 2024. (ant/bel/bil/faz)