
Bhima Yudhistira Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) menungkapkan tiga faktor yang membuat emas batangan belakangan ini banyak dibeli masyarakat, yakni tekanan ekonomi global, imbal investasi besar, dan dana darurat.
Ia menjelaskan faktor pertama yakni saat ini masyarakat dan investor melihat adanya tekanan ekonomi global, sehingga kebanyakan memilih untuk menggeser portofolio aset menjadi emas batangan.
“Mereka mencoba untuk menggeser portofolio investasinya menjadi emas batangan, sehingga ada demand yang meningkat di tengah situasi ekonomi yang cukup memburuk,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/4/2025), dilansir Antara.
Ia menyampaikan faktor kedua yakni sebagian masyarakat menggunakan emas batangan untuk meningkatkan imbal hasil dari investasi. Hal ini karena nilai tambah dari emas batangan dinilai lebih tingi dibanding bunga bank konvensional.
“Jadi begitu ada uang lebih misalnya sisa THR, daripada dimasukkan ke simpanan perbankan bunganya tidak seberapa, mereka belikan emas batangan,” ujarnya pula.
Sementara untuk faktor ketiga, Bhima menyebut masyarakat membutuhkan emas batangan sebagai dana darurat, mengingat likuiditas logam mulia dinilai lebih cepat.
“Karena emas itu likuiditasnya cepat. Ketika kena PHK atau untuk memenuhi kebutuhan darurat, emas ini dapat cepat dicairkan,” kata Bhima.
Melihat situasi ekonomi dunia yang saat ini sedang tertekan, dan harga emas terus mengalami lonjakan, Bhima meminta Pemerintah memastikan bahwa pasokan emas dalam negeri bisa memenuhi permintaan pasar, serta mengendalikan nilai tukar rupiah dan membuat kebijakan untuk memitigasi dampak resiprokal Amerika Serikat agar harga emas batangan lebih stabil.
Sebelumnya, banyak masyarakat dilaporkan membeli emas batangan setelah Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah, seperti di Padang, Jakarta dan Jawa Barat.
Pegadaian Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Barat mengungkapkan pembelian emas oleh masyarakat untuk investasi, meningkat selepas libur Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dari data Pegadaian, tercatat transaksi emas sampai tanggal 8 April 2025 di wilayah Kanwil Jawa Barat sebanyak 85.685 gram.
Secara rinci Area Bandung I sebanyak 25.761 gram, Area Cirebon sebanyak 21.712 gram, Area Tasikmalaya 19.851 gram, dan Area Bandung 2 sebanyak 18.362 gram.
Adapun pada Kamis (10/4/2025) harga emas batangan buatan Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian, kompak meroket hingga Rp60.000 dari hari sebelumnya.
Emas Antam meroket Rp60.000 dari semula Rp1.798.000 menjadi Rp1.858.000 per gram, emas buatan Galeri24 turut melonjak Rp57.000 ke angka Rp1.816.000 dari semula Rp1.759.000 per gram.
Sementara emas buatan UBS melesat naik Rp57.000 dari semula Rp1.754.000 menjadi Rp1.811.000 per gram. (ant/kak/bil/ham)