Jumat, 14 Maret 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah Disebut Pengaruhi Pelemahan Kurs Rupiah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Petugas menghitung pecahan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. Foto: Antara

Ariston Tjendra pengamat pasar uang menyatakan, kebijakan efisiensi anggaran pemerintah memberikan sentimen negatif ke pasar, sehingga mempengaruhi pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah.

“Kebijakan efisiensi pemerintah yang sedikit banyak mempengaruhi roda ekonomi bisnis karena pembatasan pengeluaran pemerintah, juga sedikit banyak memberikan sentimen negatif ke pasar,” ungkapnya dikutip dari Antara, Selasa (11/2/2025).

Di sisi lain, pelemahan rupiah juga dipengaruhi kebijakan tarif dari Donald Trump Presiden AS, termasuk soal kenaikan tarif impor baja dan alumunium 25 persen.

“(Hal ini) meningkatkan kewaspadaan dan kekhawatiran pelaku pasar, sehingga memicu peralihan ke aset aman, seperti kita lihat harga emas internasional terus meningkat dan aset yang berisiko mengalami tekanan, termasuk rupiah,” ungkap Ariston.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa di Jakarta melemah hingga 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.364 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.358 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut melemah ke level Rp16.380 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.350 per dolar AS.

Sebelumnya, Prabowo Subianto Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) 1/2025 yang meminta anggaran pemerintah pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2025 dipangkas sebesar Rp306,69 triliun. (ant/nis/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Jumat, 14 Maret 2025
26o
Kurs