Rabu, 23 April 2025

Dukung Program MBG, Bappenas Resmikan Rumah Susu Pasteurisasi

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Rachmat Pambudy Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bersama pemangku kepentingan terkait saat meresmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/4/2025). Foto: Antara

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meresmikan Rumah Susu Pasteurisasi di Bogor, Jawa Barat, yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rumah Susu itu menjadi fasilitas pengolahan susu pasteurisasi pertama yang disiapkan khusus untuk memastikan ketersediaan asupan protein hewani dalam rangka peningkatan kualitas gizi anak Indonesia.

“Pembangunan Rumah Susu ini merupakan langkah konkret menanggulangi persoalan gizi kronis yang masih dihadapi Indonesia, terutama pada kelompok usia balita dan anak sekolah. Program MBG memiliki tujuan utama membangun generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Visi Indonesia Emas 2045, khususnya untuk perbaikan gizi, pendidikan, ekonomi, dan penurunan kemiskinan,” ujar Rachmat Pambudy Menteri PPN/Kepala Bappenas dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Pemerintah mencatat tantangan gizi di Indonesia masih signifikan, mengingat hanya 60,9 persen balita yang mengonsumsi makanan beragam dan 96,7 persen penduduk belum cukup mengonsumsi buah dan sayur.

Selain itu, prevalensi stunting pada balita berada di 21,5 persen dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil mencapai 16,9 persen. Hal ini dinilai tak hanya berdampak terhadap aspek kesehatan, tetapi juga menurunkan kemampuan kognitif, produktivitas kerja, hingga mempengaruhi Indeks Modal Manusia (IMM).

Di sisi lain, produksi susu nasional masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi. Berdasarkan kajian Kementerian PPN/Bappenas, kapasitas produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 17 persen total kebutuhan per tahun, bahkan di tiga provinsi utama produsen susu, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, masih terjadi defisit.

Untuk itu, lanjut Rachmat, penguatan rantai pasok susu dari hulu ke hilir menjadi fokus utama pemerintah.

“Rumah Susu hadir menjawab tantangan tersebut. Fasilitas ini akan menyerap produksi susu segar dari peternak lokal, memastikan proses pengolahan sesuai standar keamanan pangan, dan menjadi simpul distribusi bahan pangan bergizi untuk mendukung MBG,” kata Rachmat, dilansir Antara.

Keberadaan Rumah Susu juga diharapkan menjadi model hilirisasi produk peternakan yang dapat direplikasi di wilayah lainnya.

Dalam rangka mendukung inisiatif itu, pemerintah telah menetapkan arah kebijakan melalui Perencanaan Pembangunan Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029, yang memprioritaskan pengembangan pangan hewani, termasuk peningkatan produksi dan konsumsi susu.

Kebijakan itu diperkuat dengan berbagai intervensi, mulai dari pengadaan indukan sapi perah, penguatan kelembagaan peternak, hingga diversifikasi produk olahan susu berbasis industri rakyat.

Ke depan, pemerintah akan memperkuat kolaborasi multi sektor yang diharapkan menjadi kunci keberhasilan.

Rachmat menambahkan, Kementerian PPN/Bappenas, bersama Badan Gizi Nasional dan Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah membangun Center of Excellence untuk pemenuhan gizi yang berperan dalam pengembangan standar pengolahan susu, inovasi teknologi produksi, hingga kampanye konsumsi pangan bergizi seimbang dan aman.

“Peresmian Rumah Susu ini bukanlah akhir, melainkan langkah awal dari gerakan nasional perbaikan gizi. Sinergi lintas sektor akan terus kami dorong untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya saing,” tutup Rachmat.(ant/dra/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Rabu, 23 April 2025
27o
Kurs