Minggu, 13 April 2025

China Rilis Buku Putih Hubungan Ekonomi dan Perdagangan China-AS

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Sebuah pesawat kargo lepas landas di Ezhou Huahu Airport, Ezhou, Provinsi Hubei, China. Foto: Antara

China merilis buku putih hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS. Buku putih itu diterbitkan saat meningkatnya unilateralisme dan proteksionisme di AS secara signifikan menghambat kerja sama ekonomi dan perdagangan yang normal antara kedua negara.

Antara melansir, Pemerintah China merilis dokumen itu untuk mengklarifikasi fakta-fakta tentang hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS, dan menguraikan sikap pihak China dalam isu-isu terkait, menurut buku putih tersebut.

Sejak awal friksi perdagangan pada 2018, pihak AS telah memberlakukan tarif terhadap ekspor China senilai lebih dari 500 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.849), dan secara kontinu menerapkan sejumlah kebijakan yang bertujuan untuk membendung dan menekan China.

Baru-baru ini, AS memungut tarif komprehensif tambahan pada produk-produk China, termasuk tarif yang mengutip isu fentanil sebagai dalih, tarif resiprokal, dan tambahan 50 persen dari tarif-tarif yang ada.

Langkah-langkah tersebut, yang mengungkap sifat isolasionis dan koersif dari perilaku AS, bertentangan dengan prinsip ekonomi pasar dan multilateralisme, serta akan berdampak serius terhadap hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS, kata buku putih itu.

Menanggapi langkah AS, China telah mengambil tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya, dan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan melalui dialog dan konsultasi, dengan beberapa putaran konsultasi dengan pihak AS untuk menstabilkan hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral, menurut dokumen itu.

Pihak China selalu menyatakan hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS saling memberikan manfaat dan bersifat saling menguntungkan, kata buku putih tersebut.

Sebagai dua negara besar yang berada pada tahap pembangunan yang berbeda dengan sistem ekonomi yang khas, hal yang wajar jika China dan AS memiliki perbedaan dan friksi dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan mereka. Sangatlah penting untuk saling menghormati kepentingan inti dan kekhawatiran utama masing-masing, serta menemukan solusi yang tepat untuk menyelesaikan isu-isu tersebut melalui dialog dan konsultasi, menurut dokumen itu. (ant/bel/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 13 April 2025
25o
Kurs