Kamis, 9 Januari 2025

Bapanas Sebut Penyesuaian HPP Gabah Optimalkan Serapan saat Panen Raya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Foto: Humas Bapanas

Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut pemberlakuan penyesuaian harga pembelian pemerintah (HPP) gabah untuk memberikan keleluasaan kepada Perum Bulog dalam mengoptimalkan serapan hasil produksi petani pada masa panen raya.

“Penyesuaian HPP gabah ini akan diberlakukan pada 15 Januari mendatang, sehingga Bulog bisa mempersiapkan untuk menyerap hasil panen petani pada masa panen raya,” kata Arief dilansir dari Antara, Selasa (7/1/2024) tengah malam.

Dia menyampaikan, keputusan pemerintah menyesuaikan HPP gabah untuk Perum Bulog dari Rp6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp6.500 akan diberlakukan mulai 15 Januari 2025.

Hal tersebut berdasarkan hasil keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta, pada Senin (6/1).

“Tentunya ini sesuai dengan arahan Pak Menko juga berdasarkan hasil Rakortas yang dipimpin Bapak Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Menurut Arief, HPP gabah Rp6.500 per kg merupakan harga yang wajar di tingkat petani dengan memperhitungkan struktur ongkos usaha tani, serta masukan dari berbagai unsur, termasuk dari organisasi petani itu sendiri.

“Jadi kita tidak melihat satu sisi saja, bahwa kepentingan di hulu, para sedulur petani kita ini harus diperhitungkan dan tentunya mempertimbangkan masukan dari semua stakeholder, sehingga mendapat harga yang wajar untuk usaha produksinya,” ucap Arief.

“Di sisi lain juga, kepentingan di hilir juga kita harus lihat, bahwa harga di tingkat konsumen juga harus wajar,” tambah Arief.

Lebih lanjut, Arief menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak pemberlakuan kebijakan HPP melalui Bapanas yang pertama kali pada Maret 2023, indeks Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) terus berada melebihi 100 poin. NTPP pada Maret 2023 sendiri kala itu berada di 103,83.

Indeks NTPP yang tertinggi tercatat di tahun 2024 dengan capaian 122,78 pada Desember. Pemerintah pun konsisten dalam menjaga indeks NTPP terus stabil di atas 100 poin dan belum pernah lebih rendah daripada NTPP Maret 2023 yang kala itu berada di 103,83. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 9 Januari 2025
27o
Kurs