Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan meminta PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) untuk memperkuat kualitas tata kelola perusahaan dengan tujuan untuk mengukuhkan peran perusahaan terhadap sektor pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Jangan memberatkan dengan birokrasi dan administrasi yang tidak produktif. Tapi bangunlah tata kelola yang baik tanpa menjadi birokrasi yang lamban dan tidak responsif,” kata Sri Mulyani di Jakarta pada Senin (29/1/2024), dikutip Antara.
Menkeu mengatakan perubahan iklim menjadi isu penting di banyak negara, namun persoalan pendanaan untuk isu tersebut masih kerap menjadi perdebatan.
Padahal, menurut dia, perubahan iklim tidak bisa dihadapi tanpa pendanaan yang berkelanjutan.
Meski banyak diskusi yang membahas mengenai emisi karbon dan sebagainya, tetapi Sri Mulyani meyakini tidak ada solusi yang tepat tanpa pembiayaan berkelanjutan.
Hal itu yang membuat Indonesia selalu menyuarakan pembiayaan berkelanjutan pada forum internasional, baik dalam forum ASEAN, G20, maupun IMF-World Bank.
“Saya harap ini menjadi pesan kepada pemegang saham. Keterlibatan bank multilateral, pembangunan bilateral, dan juga filantropi tidak seharusnya mengganggu kegiatan regulasi dan birokrasi,” tutur dia.
Dalam kegiatan tersebut, Sri Mulyani juga menyampaikan harapannya terhadap generasi muda yang bakal menjadi penerus pada sektor infrastruktur untuk dapat memiliki kompetensi yang lebih baik dengan integritas yang teruji.
“Generasi muda ini pasti menjadi generasi yang melanjutkan estafet pembangunan. Jadi, saya pesan ke IIF, ajak generasi muda di bidang pembangunan infrastruktur untuk menjadi motor penggerak yang memiliki kompetensi dan integritas yang teruji,” ujar Menkeu.
Bendahara Negara menambahkan sektor infrastruktur memiliki persoalan kompleks yang membutuhkan banyak keahlian dan kolaborasi antarbidang, sehingga prosesnya tidak bisa dikerjakan hanya oleh satu pihak.
Untuk itu, para generasi muda diharapkan dapat memiliki kemampuan bekerja sama. (ant/azw/saf/ipg)