Mahinda Siriwardana Menteri Keuangan Sri Lanka mengumumkan bahwa negaranya resmi terbebas dari gagal bayar nasional.
Siriwardana mengatakan, tak ada ruang untuk mengulangi kesalahan kebijakan masa lalu yang didorong oleh ideologi yang kaku, keyakinan dogmatis, atau narasi yang menyesatkan, yang sering kali menghasilkan kebijakan tak berkelanjutan dan tidak realistis.
Dilansir dari Antara pada Minggu (22/12/2024), dengan stabilitas ekonomi yang kini tercapai, Siriwardana menekankan perlunya berfokus pada langkah-langkah yang mendorong pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.
Dia mengatakan upaya-upaya ini sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja dan menghasilkan pendapatan guna membantu membangun kembali kehidupan semua warga Sri Lanka.
Pernyataan Siriwardana ini disampaikan menyusul keputusan Fitch Ratings untuk menaikkan peringkat Sri Lanka menjadi “CCC+”, menyoroti pencapaian ini sebagai hasil dari sebuah perjalanan panjang dan penuh tantangan yang melibatkan reformasi yang menyiksa dan proses restrukturisasi utang yang sangat kompleks.
Fitch Ratings mengumumkan peningkatan Peringkat Gagal Bayar Penerbit Mata Uang Asing Jangka Panjang (Long-Term Foreign-Currency Issuer Default Rating) Sri Lanka dari Gagal Bayar Terbatas (Restricted Default) menjadi CCC+ pada Jumat (20/12), seraya menyebut keberhasilan restrukturisasi obligasi negara internasional dan peningkatan indikator makroekonomi sebagai faktor utama.
Gagal bayar nasional atau sovereign default adalah keadaan ketika pemerintah suatu negara tidak bisa membayar utang-utangnya secara penuh. (ant/saf/ham)