Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu (21/8/2024) mengalami penurunan, seiring dengan antisipasi pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Pada awal perdagangan Rabu pagi, Rupiah tercatat melemah 15 poin atau 0,10 persen menjadi Rp15.451 per dolar AS, turun dari posisi sebelumnya di Rp15.436 per dolar AS.
“Salah satu yang paling dinantikan pasar adalah pernyataan BI mengenai kebijakan ke depan. Bank sentral AS telah mengindikasikan akan menurunkan suku bunga pada September, dan BI diperkirakan akan melakukan hal yang sama,” ujar analis Finex Brahmantya Himawan, dilansir oleh Antara.
Sejak Agustus 2022, BI telah menaikkan suku bunga sebesar 275 basis poin dari 3,5 persen menjadi 6,25 persen saat ini.
Ada harapan bahwa penurunan suku bunga akan mendorong peningkatan pinjaman dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, yang pada gilirannya bisa memperkuat rupiah terhadap dolar AS.
Selain itu, BI akan menetapkan suku bunga dasar atau BI-Rate untuk periode yang berakhir pada Agustus 2024.
Dari sisi eksternal, dolar AS mencapai titik terendah dalam tujuh bulan terakhir, dipengaruhi oleh tren penurunan imbal hasil Treasury AS dan spekulasi dovish yang kuat terhadap bank sentral AS (The Fed).
Investor pasar sedang mengawasi potensi pengumuman terkait penurunan suku bunga The Fed pada masa depan.
Terutama karena sentimen umum terhadap pernyataan Jerome Powell Ketua The Fed yang akan disampaikan pada pertemuan Jackson Hole yang dimulai Kamis ini.
Menurut Brahmantya, pernyataan Jerome Powell di Simposium Jackson Hole akan sangat penting, karena akan memberikan petunjuk awal mengenai besaran potensi pemangkasan suku bunga The Fed.
Walaupun kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September 2024 telah berkurang, pasar masih mengantisipasi pelonggaran total hingga hampir 100 basis poin pada akhir 2024.
Brahmantya juga menyebutkan bahwa rupiah berpotensi diperdagangkan pada kisaran Rp15.550 hingga Rp15.350 per dolar AS pada hari ini. (ant/saf/iss)