Rabu, 16 Oktober 2024

Perluas Pasar, Kemenkop UKM dan UGM Berdayakan Ratusan UMKM di Daerah-Daerah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Para pelaku UMKM saat mengikuti kunjungan ke tempat usaha di Surabaya, Rabu (16/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Universitas Gajah Mada (UGM) menggencarkan program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Surabaya.

Muhammad Arif Darmawan tim teknis program pendampingan usaha mikro mandiri UGM yang berkolaborasi dengan Kemenkop UKM mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk dan memperluas pasar.

“Untuk meningkatkan kapasitas SDM dari rekan-rekan UMKM, sehingga dampaknya diharapkan bisa lebih jangka panjang, dan juga bisa meningkatkan jumlah tenaga kerja, omset, aset, ataupun mitra pemasaran,” katanya di Surabaya, pada Rabu (16/10/2024).

Pelatihan untuk UMKM yang diinisiasi oleh kolaborasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Universitas Gajah Mada (UGM) di Surabaya, Rabu (16/10/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Pemberdayaan yang dilakukan oleh kolaborasi Kemenkop UKM dan UGM itu punya beberapa program yang dapat menunjang para pelaku UMKM. Mulai dari sesi coaching dengan tema permodalan, networking, strategi mitra, hingga pemasaran. Serta setelah pelatihan, bakal dilakukan kunjungan ke beberapa tempat usaha.

“Dijelaskan terkait tata cara untuk bekerjasama dan juga teknis pembagian profitnya seperti apa,” tuturnya.

“Dan dengan dikoneksikan, mereka bisa terlatih untuk membentuk jejaring mitra, lalu bisa juga di kesempatan bertemu dengan mitra. Nanti harapannya UMKM yang mikro bisa mandiri dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Beberapa sektor UMKM yang mendapat pelatihan, yakni kuliner, fashion, kerajinan tangan, pariwisata, perikanan, dan pertanian serta perkebunan.

Ia memastikan, bahwa program pemberdayaan itu tidak hanya dilakukan dalam satu kegiatan saja, melainkan akan dilakukan secara jangka panjang, untuk memastikan pelaku UMKM bisa benar-benar menerapkan hasil pelatihan.

“Kami menggunakan framework GROW yang merupakan akronim dari G-nya itu Goal, R-nya itu Reality atau kondisi UMKM, Option-nya strategi yang dipilih, dan W-nya Will itu keputusan-keputusan yang diambil UMKM,” ucapnya.

Melalui upaya tersebut, pihaknya berharap, para pekaku UMKM yang telah mendapat pengetahuan bisa menerapkannya, dan bisa memajukan usaha yang dimilikinya

“Harapannya, dengan kombinasi antara pemberian ilmu, peketahuan dan juga keterampilan, ditambah dengan praktek, bertemu dengan mitra, itu bisa membantu UMKM scale up atau naik kelas,” pungkasnya.

Seperti diketahui, upaya meningkatkan UMKM naik kelas itu, bukan hanya dilakukan oleh Kemenkop UKM dan UGM secara offline, melainkan secara online. Sejauh ini, pendampingan yang dilakukan sudah melibatkan sekitar 900-an pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia.(ris/bil/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Rabu, 16 Oktober 2024
33o
Kurs