Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur mengoptimalkan Local Currency Transaction (LCT) atau transaksi mata uang lokal untuk memperkuat ekonomi dan perdagangan luar negeri.
Erwin Gunawan Hutapea Kepala KPw BI Provinsi Jatim mengatakan, pengoptimalan LCT akan bisa mendorong peluang kinerja ekspor dan investasi Jatim lebih akseleratif.
“Mempertimbangkan pentingnya peran Jawa Timur bagi perekonomian nasional, perlu dirumuskan strategi kebijakan untuk mengoptimalkan kinerja ekonomi sektor unggulan di Jawa Timur,” katanya dalam Jatim Talk, Road to East Java Economic Forum (EJAVEC) di Surabaya, Senin (30/9/2024).
Rekomendasi utama yang diusung oleh KPw BI Jatim untuk mendukung kinerja perekonomian Jawa Timur tetap solid, yakni, pertama, penajaman fokus pada pengembangan sektor yang memberikan nilai tambah terhadap ekonomi.
Kedua, penguatan investasi dengan meningkatkan kelembagaan forum investasi. Ketiga, percepatan infrastruktur dan konektivitas. Keempat, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran Jawa Timur.
“Peningkatan transaksi internasional yang dilakukan dalam USD dapat meningkatkan potensi ketidakpastian di pasar. LCT hadir sebagai alternatif untuk meminimasi dampak negatif tersebut,” ucapnya.
Ia mengatakan, langkah itu harus dimaksimalkan. Apalagi menurutnya, ketidakpastian global mulai mereda, dan perekonomian Jatim masih tetap solid, yang terutama didorong oleh kenaikan ekspor luar negeri serta permintaan domestik yang tetap tumbuh positif.
Ita Vianty Direktur Departemen Internasional BI mengatakan, pemanfaatan LCT dapat menjadi salah satu strategi untuk mendukung peningkatan perdagangan dan investasi dengan negara mitra.
“LCT juga dapat meminimalisir ketergantungan terhadap mata uang USD Dollar,” tuturnya.
Syiska Diranti Ventia Vice President of International Payment Specialist menambahkan, bahwa transaksi LCT secara nasional mengalami kenaikan yang cukup tinggi, namun rasio pengguna masih relatif kecil.
“Oleh karena itu, diperlukan upaya mendorong penggunaan LCT, terutama oleh pelaku usaha ekspor dan impor dari dan ke negara yang sudah MoU dengan Indonesia,” tuturnya.
Seperti diketahui, Jatim Talk bertajuk pengoptimalan LCT untuk memperkuat ekonomi dan perdagangan luar negeri, dalam road to EJAVEC 2024 itu, juga merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur Periode Agustus 2024. (ris/saf/ham)