Jumat, 22 November 2024

Perencana Keuangan Sebut Investasi Sebagai Kunci Mengatasi Sandwich Generation

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi investasi. Pexels

Rista Zwestika seorang perencana keuangan, menyatakan bahwa isu sandwich generation semakin menjadi perbincangan hangat di kalangan generasi Z.

Menurutnya, berbagai faktor menyebabkan seseorang menyandang status ini, bukan hanya sebagai tulang punggung bagi dua keluarga (orang tua dan keluarga sendiri), tetapi juga bisa disebabkan oleh kesalahan investasi yang dilakukan orang tua di masa lalu.

“Kita tahu bahwa orang tua zaman dulu lebih suka berinvestasi pada aset tetap seperti rumah, tanah, emas, dan sejenisnya,” jelas Rista pada Minggu (22/9/2024).

Faktor lain yang berkontribusi adalah meningkatnya tuntutan hidup akibat paparan media sosial. Oleh karena itu, penting untuk membedakan antara kebutuhan yang wajib, yang penting, dan yang sekadar ingin.

Rista menekankan bahwa menjadi sandwich generation bukanlah aib yang perlu disembunyikan, melainkan realitas yang harus dihadapi dan dikurangi bebannya.

“Jika kita harus membantu membiayai orang tua, penting untuk berkomunikasi dengan keluarga tentang seberapa banyak yang bisa kita kontribusikan,” ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa investasi adalah salah satu cara untuk mengakhiri siklus sandwich generation, setidaknya agar tidak menurun ke generasi berikutnya. Dengan berinvestasi, tujuan keuangan dapat dicapai secara bertahap, bahkan dengan jumlah kecil seperti Rp10 ribu per hari.

“Jika kita tidak mempersiapkan hal ini, akan ada sandwich generation berikutnya. Selain itu, investasi juga membantu mengejar inflasi, sehingga nilai uang kita tetap terjaga untuk masa depan,” tandasnya. (kir/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs