Selasa, 8 Oktober 2024

Pemprov Jatim Dorong Peningkatan Daya Beli dan Ekonomi Kerakyatan di Tengah Pilkada

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Endy Alim Abdi Nusa Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jatim (kanan) dan Yudi Arianto Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Selasa (8/10/2024). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melalui berbagai program strategis berkomitmen untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan memberdayakan ekonomi kerakyatan.

Endy Alim Abdi Nusa Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) Jatim menyatakan bahwa salah satu fokus utama saat ini adalah menjaga daya beli masyarakat serta mengendalikan harga barang pokok.

“Daya beli atau pengendalian harga menjadi pekerjaan rumah kami bersama. Yang harus diwaspadai adalah kemungkinan kelompok kelas menengah turun ke bawah. Untuk itu, kami terus melakukan pengendalian inflasi, salah satunya melalui operasi pasar atau pengendalian harga,” ujar Endy dalam Talkshow “Merawat Bumi Majapahit” di Radio Suara Surabaya pada Selasa (8/10/2024)

Memasuki bulan yang penting dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Endy menambahkan bahwa banyak konsumen dan pelaku usaha yang menunda aktivitas mereka karena adanya ketidakpastian.

Namun, Pemprov Jawa Timur berusaha mendorong optimisme di tengah masyarakat dengan mempercepat belanja pemerintah. Terutama pada program yang berdampak langsung kepada publik seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.

“Yang dilakukan Pemprov Jatim saat ini adalah membangun optimisme. Bahwa Pilkada adalah acara rutin lima tahunan, dan masyarakat harus menyambutnya dengan suka cita. Perekonomian harus terus berjalan seperti biasa,” tambahnya.

Endy juga menyebut bahwa meskipun ada kecenderungan pelaku usaha menahan ekspansi dan investasi menjelang Pilkada, pemerintah tetap mempercepat belanja publik sebagai cara untuk membangun optimisme dan menjaga kestabilan ekonomi.

Sementara itu, Yudi Arianto Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim menambahkan bahwa pasar murah menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan daya beli masyarakat.

Kegiatan ini diadakan di berbagai kawasan di Jawa Timur dan bertujuan membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Pasar murah secara nyata bermanfaat bagi masyarakat yang hadir. Di sisi lain yang lebih penting lagi adalah menjaga sentimen masyarakat, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada kestabilan harga barang di pasar,” ujar Yudi.

Selain itu, Yudi juga menekankan pentingnya pengembangan sektor UMKM dalam meningkatkan daya beli dan menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Timur. UMKM dianggap sebagai salah satu pilar utama dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kelas menengah di provinsi ini.

“UMKM bisa menjadi penggerak dalam upaya meningkatkan kelas menengah di Jawa Timur. Oleh karena itu, kami terus melakukan berbagai kegiatan untuk mengembangkan industri kecil menengah (IKM) dan UMKM di seluruh wilayah provinsi,” tuturnya.

Pemerintah Jawa Timur berharap melalui langkah-langkah strategis ini, perekonomian di wilayah tersebut dapat terus tumbuh stabil, bahkan di tengah ketidakpastian akibat situasi politik.

Endy menambahkan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Jatim memiliki sejumlah program pelatihan untuk para pelaku UMKM, khususnya yang siap naik kelas. Program ini bertujuan untuk mendorong UKM agar terus berkembang dan lebih berdaya saing.

“Data menunjukkan ada dua jenis UKM, yakni yang bersemangat untuk berkembang dan yang hanya fokus bertahan untuk kebutuhan sehari-hari. Kami berusaha memilah UKM mana yang perlu didorong lebih jauh. Kami bantu dari segi permodalan, desain logo, kemasan, hingga sertifikasi halal. Semua itu kami fasilitasi,” ujar Endy.

Ia juga menyebutkan bahwa di Tulungagung, baru saja diresmikan kawasan kuliner halal pertama di Jawa Timur. Di sana, sekitar 68 UKM dibantu untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual (HAKI) dan merek dagang, sehingga mereka bisa mendukung perekonomian lokal.

“Program-program ini membantu membangun semangat dan optimisme para pelaku usaha. Meskipun kita akan menghadapi Pilkada di bulan November, ekonomi tetap berjalan normal. Inilah yang kami upayakan untuk terus dibangun,” lanjutnya.

Endy menambahkan, melalui operasi pasar yang dilakukan oleh Disperindag, pemerintah berusaha menciptakan sentimen positif bahwa acara Pilkada tidak akan berdampak signifikan pada perekonomian. “Sebaliknya, kita harus menyambutnya dengan gembira dan memastikan aktivitas ekonomi terus berjalan,” pungkasnya. (saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Selasa, 8 Oktober 2024
29o
Kurs