Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelontorkan 286,6 ton bahan pokok di pasar murah serentak di 244 titik yang digelar hari ini, Selasa (12/3/2024) sore.
Dewi Soeriyawati Kepala Dinkopdag Kota Surabaya menyebut, komoditi paling banyak yaitu beras hampir 250 ton.
“Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) 50 ton, 204,5 ton beras premium,” kata Dewi ditemui suarasurabaya.net di opening ceremony di Rusun Penjaringansari, Selasa (12/3/2024).
Lainnya, gula 17,6 ton, telur 10 ton, bawang merah 4,5 ton, MinyaKita kemasan botol, dan makanan beku milik perusahaan.
“Jumlah masing-masing titik, sesuai jumlah warga. Sasarannya warga rusun dan kantong kemiskinan,” imbuhnya.
Antisipasi penimbunan, lanjutnya, setiap warga hanya boleh membawa satu barang masing-masing jenisnya.
“Beras kan satu keluarga satu sak seminggu cukup. Gak sampai nimbun,” tandasnya.
Sementara Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang membuka opening ceremony tadi, menyebut, pasar murah serentak ini untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok selama Ramadan dan menjelang Lebaran.
“Selain di sini (pasar murah) ada di kios TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) ada harga-harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi),” katanya.
Ia mengaku akan mengevaluasi gelaran ini, karena pasar murah akan rutin seminggu sekali sampai harga stabil.
“Kami evaluasi untuk dilakukan seminggu dua kali, atau sekali sampai akhir tahun. Selama harga pasar belum stabil, kita lakukan terus,” tambahnya.
Termasuk menambahkan bahan pokok yang belum ada dan terus melonjak, yaitu cabai rawit.
“Kami masih bergerak ke daerah penghasil, Nganjuk dan sekitarnya. Terus kami cari karena kami bukan penghasil cabai. Kami beli dari petaninya kami bawa ke Surabaya,” tambahnya.
Pantauan suarasurabaya.net di Rusun Penjaringansari tadi, sejumlah bahan pokok dijual murah, bawang merah Rp10.500 setengah kilogram, telur Rp19.000 10 butir, minyak goreng Rp11.900 850 ml, gula Rp16.000 satu kilogram, beras medium Rp50.000 lima kilogram, dan beras premium Rp67.500 lima kilogram. (lta/iss/faz)