Jumat, 22 November 2024

Pemerintah Optimistis Tilapia Indonesia Mampu Bersaing di Pasar Internasional

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Indonesia dilaporkan menempati peringkat keempat eksportir tilapia di dunia. Foto: Humas KKP

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, tren ekspor ikan tilapia atau nila salin tumbuh sebesar 7 persen pada periode 2017 hingga 2023.

“Tren 2017-2023 ekspor tilapia kita tumbuh sebesar 7 persen, ini menunjukkan bahwa tilapia kita mampu bersaing di pasar global,” ujar Budi Sulistiyo Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP dilansir Antara, Sabtu (17/2/2024).

Menurut KKP, posisi Indonesia saat ini menempati peringkat keempat eksportir tilapia dunia dengan nilai mencapai 79 juta Dolar AS dan pangsa pasar sebesar 9,7 persen, pada 2023 nilai ekspor tilapia juga Indonesia tumbuh menjadi 82 juta Dolar AS.

Adapun pasar global tilapia tahun 2022 mencapai 1,65 miliar Dolar AS. Terdiri dari 60 persen ekspor dengan dalam bentuk produk potongan daging tanpa tulang (fillet) beku, 22 persen utuh beku, 14 persen segar atau dingin dan 4 persen utuh segar atau dingin.

Produk tilapia Indonesia mayoritas menembus pasar AS, Uni Eropa dan Kanada, dari sejumlah top importir produk tilapia yang meliputi Amerika Serikat (AS), Meksiko, Uni Eropa, Timur Tengah, Pantai Gading dan Kanada.

Tilapia Indonesia memiliki keunggulan dibanding kompetitor karena tersertifikasi ekolabel sehingga dihargai paling tinggi dibanding produk sejenis dari Tiongkok, Taiwan dan Honduras di pasar AS.

Selain itu, selama 2021-2022 tidak terdapat penolakan ekspor tilapia Indonesia ke pasar AS. Sementara di periode yang sama, terdapat 17 penolakan terhadap produk Tiongkok karena isu veterinary drugs, labelling, nitrofurans dan pestisida.

“Tilapia Indonesia di pasar AS merupakan produk premium dan bersertifikat ekolabel,” paparnya.

Tilapia sebagai komoditas potensial yang perlu dikembangkan mengingat semua bagian tubuhnya bisa diolah (zero waste).

Kepala ikan sebagai bahan menu masakan lokal, sisik menjadi kolagen dan gelatin untuk kosmetik, kulit untuk pengobatan luka bakar (farmasi), duri ikan dan intestine menjadi tepung ikan bahan pakan ikan serta minyak ikan untuk biofuel.

KKP memperkuat kemitraan pelaku usaha menengah atau besar dengan masyarakat lokal dalam rangka pengembangan budidaya tilapia mulai dari pembenihan, pembesaran sampai dengan pemasaran. (amt/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs