Rabu, 18 Desember 2024

Pelemahan Rupiah Bisa Menjadi Alasan BI Tahan Suku Bunga

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Teller memegang mata uang Dolar AS dan Rupiah di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta. Foto: Antara

Ariston Tjendra pengamat pasar uang mengatakan, pelemahan rupiah belakangan ini bisa menjadi alasan untuk menahan suku bunga acuan BI-Rate (Bank Indonesia).

“Hari ini, BI kemungkinan mempertahankan suku bunga acuannnya meskipun The Fed (Federal Reserve) akan memangkas suku bunganya dini hari nanti. Pelemahan rupiah belakangan ini bisa menjadi alasan untuk menahan suku bunga acuan BI,” ujarnya dilansir dari Antara, Rabu (18/12/2024).

Terkait pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal kasus dugaan korupsi dalam penggunaan dana corporate social responsibility (CSR) BI, lanjutnya, masalah ini tak berkaitan dengan urusan kebijakan moneter. Namun, problem ini kurang lebih bisa mengganggu konsentrasi BI untuk mengelola kebijakan.

“Jadi, sedikit banyak bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah paling tidak hingga permasalahannya jelas,” ucapnya.

Untuk pergerakan indeks dolar pada pagi ini mengalami kenaikan menjadi 106,92 dibandingkan pagi sebelumnya, yakni 106,77. Artinya, dolar AS masih menguat dibandingkan nilai tukar lainnya.

Selain itu, data penjualan ritel AS bulan November month to month (MoM) menunjukkan kenaikan menjadi 0,7 persen, melebihi bulan sebelumnya yang sebesar 0,5 persen. Hal ini berarti ekonomi AS masih bagus, sektor ritel masih menopang pertumbuhan.

“Hasil ini tentunya menambah ekspektasi bahwa The Fed bisa tidak memangkas suku bunganya dalam waktu yang lebih lama sesudah Desember ini sehingga membantu penguatan dolar AS,” ungkap Ariston.

Dia memprediksi nilai tukar rupiah masih bergerak di atas Rp16 ribu per dolar AS dengan potensi pelemahan rupiah ke arah Rp16.100 per dolar AS dengan support di sekitar Rp16 ribu per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.085 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.101 per dolar AS. (ant/nis/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Rabu, 18 Desember 2024
34o
Kurs