Menurut survei Litbang Kompas, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan cenderung stagnan di kisaran lima persen per tahun selama lima tahun ke depan.
Budiawan Sidik Arifianto peneliti Litbang Kompas menyebut, harga komiditi dunia tahun depan dipredksi mulai stabil usai melambung tinggi pada 2022-2023 lalu.
“Komponen utama inflasi dunia mayoritas masih didorong oleh volatilitas harga energi, transportasi, perumahan, dan harga pangan. Selain itu, ada sejumlah variabel lainnya yang turut mendorong inflasi, seperti salah satunya karena iklim,” katanya di Suara Surabaya Economic Forum 2024, Rabu (18/12/2024).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia diperkirakan akan stagnan di kisaran lima persen per tahun mulai 2025 hingga 2029, hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Ini jadi masukan bagi pemerintah dan kita semuanya,” imbuhnya.
Capaian itu mengulang kegagalan Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen 10 tahun terakhir.
“Sentra industri nasional masih terpusat di Pulau Jawa,” ucapnya.
Pulau Jawa masih memegang pusat pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 56,84 persen, disusul Sumatera 22,30 persen, sisanya Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, serta Bali dan Nusa Tenggara di bawah 10 persen. (lta/saf/iss)