Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air telah membangun 187 bendungan hingga saat ini di berbagai wilayah Indonesia.
“Saat ini Kementerian PUPR sudah membangun 187 bendungan,” kata Muhammad Rizal Direktur Bina Teknik Ditjen Sumber Daya Air, seperti dilansir Antara, Selasa (7/5/2024).
Selain itu, kata Rizal, dari pihak investor swasta telah membangun 42 bendungan yang menjadikan total bendungan saat ini sebanyak 229 bendungan.
“Saya kira pemerintah melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) turut mendorong pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan bendungan,” kata Rizal.
Sementara itu, Kementerian PUPR juga mendorong pemanfaatan genangan bendungan agar dapat dipasang pembangkit listrik tenaga surya apung (PLTSA). Dengan demikian, investor swasta pun dapat menjual listrik yang dihasilkan oleh PLTSA di bendungan kepada PLN.
Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian PUPR berkomitmen menyelesaikan pembangunan 61 bendungan pada periode 2014 – 2024, di mana hingga 2021 telah selesai 29 bendungan dan sisanya 32 bendungan dalam masa konstruksi.
Dari 61 bendungan tersebut, sebanyak 52 bendungan dengan total kapasitas tampung 3.734,09 juta m3 memiliki potensi pemanfaatan untuk layanan irigasi tersebar di 71 Daerah Irigasi (DI) yang terdiri dari 16 DI bersumber dari bendungan selesai dan 55 DI dari bendungan on going.
Dengan selesainya pembangunan 52 bendungan yang berpotensi untuk layanan irigasi tersebut, diharapkan akan meningkatkan luas lahan irigasi yang mendapatkan jaminan air dari bendungan serta dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Indonesia.
Di sisi lain, petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari semula 137 persen menuju 254 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun. (ant/sya/ipg)