Kementerian Perindustrian RI mengklaim Indonesia menduduki peringkat 12 eksportir perhiasan dunia tahun 2024.
Reni Yanita Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI menyebut, salah satu yang membuat Indonesia masuk daftar eksportir dunia yaitu pameran perhiasan.
Dua pameran terbesar setiap tahun, satu di antaranya Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) 2024 yang digelar mulai hari ini sampai 13 Oktober.
“Mungkin saja pamerannya internasional jadi buyer melihat-melihat (lalu transaksi). Harapannya, tahun depan walau pun kalau lihat situasi harga emas naik, tapi kita mampu tumbuh ini berarti ada keunikan yang memang bahan kita di dalam negeri itu yang terus kita olah,” papar Reni menghadiri pembukaan SIJF 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (10/10/2024).
Kementerian Perindustrian, lanjutnya, mencatat, peringkat Indonesia meningkat cukup signifikan dari tahun lalu 17 sekarang 12.
“Berarti ada peningkatan ekspor. Walau pangsa masih kecil 2,8 persen tapi peningkatan ekspor 15 persen, ini tantangan kita sebenarnya mampu,” tuturnya.
Salah satu faktor peningkatannya, menurut Reni, bisa jadi keunikan perhiasan produksi Industri Kecil Menengah (IKM) binaan.
“Bentuk, keunikan, mengenalkan produk yang hanya kita yang punya,” timpalnya.
Negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, India, Hongkong, Tiongkok, dan Swiss.
“Berdasarkan data pusat info Kemenperin Januari-Agustus tahun ini 3,94 juta Dollar AS, meningkat 15,98 persen secara kumulatif dibandingkan periode sama 2023 lalu 3,4 juta Dollar AS,” bebernya lagi.
Sementara, Jeffrey Thumewa Ketua Asosiasi Perusahaan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) menyebut gelaran ke 27 tahun SIJF ini melibatkan 170 peserta.
Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya 109 peserta.
“Tahun lalu pengunjung delapan ribu sekarang (target) lebih dari itu,” tandasnya.(lta/kir/rid)