Minggu, 29 September 2024

Kadin Jatim Berharap Freeport Beri Privilage untuk UMKM Gresik

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Adik Dwi Putranto Ketua Umum KADIN Jawa Timur (kanan) bersama Dwi Ken Sekretaris APINDO Jawa Timur. Foto: Kadin Jatim

Adik Dwi Putranto Ketua Kadin Jatim berharap PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan privilege bagi UMKM dan pengusaha lokal, khususnya Gresik, menjadi vendor Smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik.

“Kami sudah berkomunikasi dengan manajemen Freeport. Karena manajemen Freeport ini untuk prakualifikasi sudah menstandarkan dan ada pihak ketiga yang bertugas melakukan seleksi. Kami memang ada kesulitan saat masuk di sistem mereka. Semoga Freeport bisa menjembatani dengan memberikan privilege kepada UMKM dan pengusaha lokal Jatim, khususnya Gresik,” ujar Adik Dwi Putranto dalam keterangan resminya pada Selasa (25/6/2024).

Adik menandaskan, komitmen Freeport untuk merangkul UMKM dan pengusaha lokal harus dibuktikan dengan memberi kemudahan dan pendampingan. Sehingga mereka tidak akan merasa kesulitan untuk memenuhinya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mohammad Choiril Rizal Ketua Kadin Gresik. Ia berharap agar pengusaha lokal lebih diperhatikan. Khususnya yang berlokasi di wilayah Ring 1 yang terdiri dari 9 desa dan Ring 2 yang meliputi kabupaten Gresik.

Ia mengaku memang telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan manajemen Freeport, tetapi sampai saat ini masih belum ada kejelasan. Selain itu, kerjasama atau MoU secara tertulis dengan Kadin Gresik juga belum dilakukan.

“Kalau MoU khusus antara Freeport dengan Kadin belum ada. Tetapi dalam beberapa bulan terakhir memang kami sudah beberapa kali urun rembuk dengan Freeport Indonesia bersama Pemda Gresik untuk melakukan klusterisasi UMKM yang bisa diakomodir, seperti Mamin,” ujar Rizal.

Ada sekitar 100 lebih UMKM dan pengsuaha lokal yang sudah dikumpulkan dan dikurasi, mulai dari UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minumkan (Mamin) ataupun kontraktor. Tetapi memang untuk menjadi vendor Freeport itu tidak mudah, mereka standar internasional.

“Kami juga menyadari hal itu oleh karena itu kami berharap, ada privilage dari Freeport agar pengusaha lokal lebih diperhatikan,” katanya.

Selain UMKM mamin dan konstruksi, Rizal juga berharap Freeport mau membeli bahan baku yang dibutuhkan dari produksi lokal.

Karena sebenarnya banyak bahan baku yang dibutuhkan Smelter PTFI dalam proses produksi seperti batu kapur dan dolomit tersedia di Gresik, Lamongan dan Tuban.

Menurut Rizal, Smelter PTFI harus mampu memberikan efek positif yang cukup besar terhadap kondisi perekonomian di Gresik. (saf/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 29 September 2024
27o
Kurs